Ada rencana liburan ke Phuket dan sekitarnya? Cari tahu cara apply visa Thailand dulu! Baca ulasan lengkapnya di sini.
Pantai pasir putih, makanan eksotis, dan budaya tradisional ada di Indonesia, tapi kenapa tiap tahun para wisatawan (termasuk orang Indonesia) berbondong liburan ke Thailand?
Alasannya sama seperti kenapa kita lebih memilih jalan-jalan ke kota sebelah dibandingkan di kota sendiri, atau kenapa kita makan di warung ketimbang masak sendiri: sesuatu yang terasa beda.
Meskipun masakannya sama-sama ayam goreng, bahkan dengan resep yang sama, bisa terasa beda di lidah kita. Itulah kenapa liburan ke pantai Phuket, misalnya, lebih menarik daripada ke pantai di Bali untuk beberapa orang.
Di awal tahun 2019, tim BuLiBi berkesempatan untuk bukan liburan biasa ke Thailand. Mengusung slogan kita yang mengedepankan liburan unik, kita memilih kota yang kurang terkenal di Thailand: Chiang Mai. Dan kita singgah di sini selama lebih dari dua bulan.
Kok bisa tinggal di Thailand sampai dua bulan?
Bisa! Sebagai pemegang paspor Indonesia, kita boleh masuk ke Thailand selama 30 hari, GRATIS, dengan catatan kamu harus masuk via bandara internasional. Kalau teman BuLiBi berencana masuk Thailand lewat darat, misalnya naik bus dari Kamboja, cuma bisa tinggal 15 hari. Nah kemudian, izin tinggal ini bisa diperpanjang di kantor imigrasi Thailand, tanpa dipungut biaya apapun.
Sebelum kita bahas cara apply visa Thailand secara mendalam, perlu kami sampaikan bahwa setiap negara punya aturan visa masing-masing yang bisa mereka ubah kapan saja, dan Thailand ini termasuk negara yang sering berubah kebijakan visanya.
Di pertengahan tahun 2019, tim BuLiBi masuk ke Thailand dari Vietnam. Karena kami berencana merayakan festival Song Kran di bulan April, izin tinggal 30 hari saja tidak cukup. Jadi, kami mengajukan izin tinggal 90 hari. Saat itu, peraturannya kita hanya bisa mengajukan maksimal 60 hari dan kemudian diperpanjang 30 hari lagi di kantor imigrasi Thailand. Berangkatlah kami ke Kedutaan Thailand di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Prosesnya cukup mudah, kamu tidak perlu buat janji. Cukup bawa berkas-berkas, isi beberapa formulir, serahkan paspor, pas foto ukuran 4X6, dan bayar biayanya dalam USD (waktu itu kami dikenakan biaya 45 USD per orang). Harap diingat ya, teman BuLiBi, kebijakan ini bisa berubah kapan saja. Sebaiknya kunjungi website resmi imigrasi Thailand terlebih dahulu sebelum apply visa.
Pengalaman aneh apply Visa Thailand
Dari proses apply visa, kami hanya perlu menunggu tiga hari kerja untuk mengambil paspor yang sudah ditempeli visa Thailand. Sejauh ini tidak ada yang aneh, ya? Satu kejanggalan muncul saat kami cek tanggal berlaku visa di paspor kami. Umumnya, visa berlaku per tanggal visa diberikan, tapi visa Thailand yang kami pegang berlaku per tanggal apply visa. Oke, mungkin visa kami dicetak di hari yang sama dengan hari pengajuan, but this is highly unlikely.
Kejanggalan kedua muncul pada tanggal habis masa berlaku visa. Di peraturan imigrasi yang kami baca online, tertera bahwa maksimal masa berlaku visa yang bisa diajukan adalah 60 hari (yang kemudian diperpanjang menjadi 90 hari). Tetapi kami langsung dapat 90 hari!
Saat itu kami justru bersyukur karena ini berarti kami tidak perlu repot perpanjang visa. Little did we know, ternyata ini akan jadi masalah saat mendarat di Thailand.
Landing di Bandara Internasional Chiang Mai
Sebelum landing, para pramugari membagikan kertas formulir yang harus diisi dengan lengkap sebelum masuk proses pengecekan imigrasi. Yang perlu diperhatikan, selain data pribadi, adalah nomor visa dan data hotel tempat menginap. Dalam foto di atas, kamu bisa lihat nomor visa di atas ibu jari tim BuLiBi (D629...). Dan untuk data hotel, harus jelas, alamat di mana, nama hotelnya apa.
Kalau kamu memesan akomodasi via Airbnb, yang notabene bukan hotel resmi, pastikan untuk mencantumkan nama dan nomor telepon tuan rumah. Proses ini cukup repot. Dari pengalaman pribadi, tim BuLiBi harus menjelaskan panjang lebar kepada petugas imigrasi apa itu Airbnb dan bagaimana sistemnya.
Dari situ tim BuLiBi sudah gereget karena merasa dipersulit dalam proses pengecekan imigrasi ini. Dan masalah yang sebenarnya pun muncul ketika bapak petugas melihat visa Thailand yang kami dapat dari Kedutaan di Vietnam.
"This visa is trouble."
Begitu kata bapak petugas imigrasi yang mengecek paspor tim BuLiBi. Waduh. Karena dari awal bapak ini bersikap agak jutek, kami pun pesimis. Tapi ternyata beliau justru membantu dan menerangkan peraturan yang seharusnya (yang kami baca online). Dan beliau pun mengganti visa Thailand kami dengan cap 60 hari (yang bisa diperpanjang menjadi 90 hari). Phewh, lega!
Entah kenapa visa Thailand yang kami apply secara resmi dan tanpa perantara tersebut bisa jadi bermasalah. Bisa jadi ini kesalahan petugas imigrasi Thailand di Vietnam atau memang saking sering berubahnya kebijakan visa negeri Gajah Putih ini, sampai-sampai karyawan negaranya sendiripun gagal up to date. Apapun alasan di balik drama ini, semua berakhir dengan selamat dan tim BuLiBi pun bisa memulai petualangan bukan liburan biasa di Thailand. Yay!
Perpanjang visa Thailand
Menjelang habisnya masa berlaku cap 60 hari yang tim BuLiBi dapat di Bandara Internasional Chiang Mai, kami pergi ke kantor imigrasi terdekat untuk perpanjang masa tinggal. Prosesnya pun mudah dan tidak dipungut biaya. Tetapi, ada beberapa proses yang harus dilalui.
Proses antri. Kantor imigrasi di Chiang Mai buka jam 6:00 pagi, jadi kami sudah siap-siap berangkat dari jam 5:00 untuk menghindari antrian. Saat kantor masih tutup pun, kita disuruh antri. Antrinya sambil duduk kok.
Pengecekan awal. Sesuai antrian tadi, paspor kita dicek satu per satu. Entah kenapa, tim BuLiBi diminta untuk melampirkan fotokopi cap izin masuk dan halaman depan paspor terlebih dahulu. Mungkin karena visa yang bermasalah itu. Jadi, kami terpaksa harus keluar antrian dan cari tempat fotokopi pagi-pagi buta. Untungnya ada tempat fotokopi tepat di seberang kantor imigrasi.
Ambil nomor antrian. Setelah lolos proses pengecekan awal (di mana tim BuLiBi harus antri ulang), paspor kamu akan diambil dan kamu akan diberikan nomor antrian. Kamu cukup tunggu nomor kamu muncul di layar dan booth nomor berapa yang harus dituju.
Foto dan interview. Ini merupakan tahapan terakhir proses perpanjangan visa atau izin tinggal di Thailand. Ada formulir yang harus kamu isi, di mana kamu harus isi alamat jelas di mana kamu tinggal. Harap dicatat, alamatnya harus jelas dan lengkap, sampai ke nomor rumah dan lain-lain. Tim BuLiBi sempat bermasalah dengan alamat singkat yang disediakan Airbnb. Tetapi petugas imigrasi sabar menunggu dan bahkan bersedia untuk berbicara langsung via telepon dengan pemilik rumah yang kami sewa di Chiang Mai. Setelah tahu kami sewa rumah dari penduduk lokal, bapak-bapak petugas imigrasi yang menangani aplikasi kami mendadak ramah. Bahkan beliau berseru, "Enjoy Song Kran!" saat kami beranjak pergi.
Proses selesai dan hanya memakan waktu sekitar 3 jam (termasuk menunggu kantor imigrasi buka dan bolak-balik cari tempat fotokopi). Kalau teman BuLiBi berencana perpanjang visa Thailand, sebaiknya siapkan fotokopi halaman depan paspor dan halaman visa atau cap yang ingin diperpanjang.
Selesai sudah pengalaman apply visa Thailand tim BuLiBi. Semua prosesnya sebenarnya mudah, hanya saja kami kena apes dan harus dihadapkan dengan beberapa masalah. Tetapi, asal kita ikuti aturan dan hormati semua prosesnya, dijamin ga bakalan report dan pasti bisa menikmati pengalaman bukan liburan biasa di Thailand!
Teman BuLiBi ada pertanyaan? Bisa langsung tulis di comment section di bawah, DM BuLiBi via Instagram, atau langsung gabung diskusi di Forum BuLiBi!
(c) BuLiBi
Baca juga:
Opmerkingen