Dalam dua dekade terakhir, Korea Selatan berkembang menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi para wisatawan di seluruh penjuru dunia. Korean Wave atau Hallyu merupakan alasan terbesar mengapa negara asal BTS ini menjadi destinasi favorit untuk liburan. Penasaran nggak dengan fakta unik Korea Selatan lainnya?
Di tahun 2018, tercatat bahwa turis yang datang ke Korea Selatan mencapai angka 15 juta orang dan 200,000 di antaranya adalah wisatawan dari Indonesia. Angka ini merupakan 1 pucuk dari sekian banyak titik kenaikan jumlah turis yang datang ke Korea Selatan setiap tahunnya sejak tahun 2000. Tidak hanya itu, sektor pariwisata Korea Selatan naik sebesar 15% per tahun.
Sebagai salah satu negara di Asia yang memiliki 4 musim, Korea Selatan menawarkan pesona yang begitu beragam. Keragaman itu bisa Teman BuLiBi temukan di berbagai aspek kehidupan mulai dari makanan, musik, film, hingga gaya hidup masyarakatnya. Nah, buat Teman BuLiBi yang berencana liburan ke Korea, kamu perlu tahu nih fakta unik Korea Selatan yang akan Tim BuLiBi uraikan di bawah ini. Yuk, disimak!
1. Cara industri entertainment menarik fans dari luar Korea
Industri hiburan Korea Selatan ternyata punya andil langsung dalam meningkatkan pariwisata negaranya. Salah satu upayanya adalah dengan menyediakan Global Package untuk fans K-pop dari luar Korea yang berencana untuk nonton konser idol favorit mereka di Korea. Global package ini biasanya disediakan oleh pihak pengelola konser agar menarik minat fans luar negeri.
Global Package mengakomodasi kebutuhan hotel, transportasi dari hotel ke venue, makan harian, dan agency tour. Salah satu hal yang menarik dari Global Package ini adalah hotel yang akan kamu tempati sudah dihias dan dipenuhi dengan merchandise ekslusif bertema konser yang akan kamu tonton dan tentunya hanya bisa didapatkan oleh pemegang tiket. Harga 1 tiket Global Package bervariasi, tergantung konser dan kelas yang Teman BuLiBi mau pilih. Harganya berkisar antara 500 – 1,900 USD per orang.
2. Fan Project dalam negeri yang bikin orang berdatangan
Aktivitas fans K-Pop dalam negeri juga menjadi alasan mengapa fans K-pop dari luar negeri bisa cus datang ke Korea Selatan. Fans Korea Selatan memang tidak tanggung-tanggung dalam mendedikasikan waktu mereka untuk menjalankan hobi yang satu ini. Aktivitas fans dalam negeri yang khusus bertujuan untuk merayakan hari-hari besar idol atau group idol mereka, seperti hari ulang tahun, debut anniversary, dan lain-lainnya punya daya tarik tersendiri bagi fans luar negeri.
Salah satu alasan mengapa fan project ini unik untuk dilihat langsung adalah karena selalu dirayakan dengan seru dan menarik perhatian banyak orang. Hal yang umum dilakukan adalah dengan memasang iklan di stasiun-stasiun kereta bawah tanah atau layar display outdoor yang bisa disaksikan siapapun yang berlalu-lalang. Oh iya, fan project ini biasanya dibiayai secara kolektif dan pribadi lho!
3. Side dish gratis saat makan di restoran
Kalau Teman BuLiBi sering makan di restoran Korea, pasti terbiasa melihat banchan atau side dish yang selalu ada menemani hidangan utamamu. Nah, tentunya hal ini didasari oleh kebiasaan menghidangkan side dish yang juga kerap dilakukan di hampir semua restoran di Korea Selatan. Dalam satu kali makan, setidaknya restoran akan menyediakan 5 – 11 side dish yang dihidangkan di piring-piring kecil. Nah, salah satu hidangan yang tidak akan luput kamu temukan adalah kimchi, hidangan sawi putih yang telah difermentasi. Jangan khawatir, kalaupun kimchi kamu atau hidangan lainnya sudah habis, kamu bisa nambah karena banchan ini biasanya gratis!
4. Three Magic Words dalam Bahasa Korea
Jalan-jalan ke suatu negara biasanya kita jadi otomatis penasaran dengan bahasa yang digunakan oleh penduduk lokal. Nah, Team BuLiBi bisa ngajarin kamu beberapa kalimat sederhana yang bisa kamu gunakan selama liburan ke Korea, di antaranya adalah:
“Permisi” dalam bahasa Korea formal adalah 실례합니다 yang dibaca “sil-ye-ham-ni-da”. Saat kamu berada di restoran, kamu bisa menggunakan 여기요/저기요 yang dibaca “yeo-gi-yo”/ “jeo-gi yo” untuk memanggil pramusaji.
“Terima kasih” dalam bahasa Korea formal adalah 감사합니다 yang dibaca “kam-sa-ham-ni-da”. Variasi lain untuk “terima kasih” adalah 고맙습니다 yang dibaca “go-map-seum-ni-da”.
Terakhir, untuk “Maaf” dalam bahasa Korea formal adalah 죄송합니다 yang dibaca “joe-sung-ham-ni-da”.
5. Tata krama di meja makan
Kalau kamu berkesempatan untuk makan bareng orang Korea, salah satu manner yang harus kamu perhatikan adalah jangan mendahului makan orang yang usianya lebih tua darimu saat mulai makan. Budaya Korea memang sangat-sangat menghormati orang yang usianya lebih tua dan ini tidak hanya terjadi di meja makan, tapi juga hampir di semua aspek kehidupan.
Selain itu, minum alkohol juga merupakan budaya yang mendarah daging bagi orang Korea. Hal lain yang harus kamu perhatikan adalah jika kamu sedang minum alkohol bersama orang yang lebih tua usianya, kamu harus menuangkan minuman untuk mereka dan ketika memberikannya, harus menggunakan kedua tangan. Saat kamu sendiri mau minum, kamu harus memalingkan wajah. Satu lagi, setelah kamu selesai makan bersama dan orang yang lebih tua mengajak kamu untuk minum bersama atau karaoke, jangan sampai kamu menolaknya karena hal ini dianggap tidak sopan dalam kultur Korea. Diperhatikan ya, Teman BuLiBi!
6. NO TIPPING artinya NO TIPPING
Mungkin kalau di Indonesia, memberi tip kepada pramusaji, ojol, atau service workers lainnya merupakan hal yang sangat disarankan. Sekalipun sudah ada pemberitahuan, kita tetap melakukannya atas dasar kebajikan. Nah, beda negara, beda juga dong budayanya. Di Korea Selatan, Teman BuLiBi juga akan sering menemukan “No Tipping” sign di banyak tempat di Korea. Kalau kamu menemukan sign tersebut, pastikan untuk tidak memberikan tip ke pramusaji di sana ya karena kalau menurut budaya Korea, hal ini tidak sopan.
7. Jaga kontak fisik dengan orang lain
Orang Korea sangat menjaga personal space mereka, berbeda dengan kultur di Indonesia yang tidak terlalu memperhatikan hal yang satu ini. Nah, jika Teman BuLiBi berkunjung ke Korea, usahakan untuk tidak melanggar area personal mereka. Artinya, kamu cukup menjaga jarak dan tidak berada terlalu dekat secara fisik dengan mereka. Hal yang sederhana buat kita bisa jadi merupakan hal yang penting bagi orang lain. Jadi, penting buat kita untuk menghargai hal ini ya!
8. Café Culture di Korea
Berbicara soal café culture di Korea Selatan tidak akan terlepas dari ngomongin soal dosis kafein favorit kita semua: kopi. Orang Korea sudah mengenal kopi sejak 1896 saat Kaisar Gojong mencicipi kopi yang dibawa oleh Antoinette Sontag, adik ipar ambasador Rusia yang berkebangsaan Jerman. Fast forward ke 1970, café sebagai tempat bersosialiasi menjadi hal yang umum di Korea. Hal ini berujung pada satu fakta unik Korea Selatan yang akan kami bahas: themed café.
Cafe dengan tema khusus mulai menjamur di Korea Selatan sejak tahun 1980-an. Perpaduan artistik dan hiburan bisa dengan mudah kamu temukan dalam 1 café, apalagi di Seoul yang notabenenya merupakan rumah bagi berbagai macam themed café. Temanya pun beragam, kamu bisa menemukan café binatang seperti café kucing hingga café rakun, café dengan desain interior yang aestetik dan Instagramable, serta café dengan berbagai macam pilihan board games yang bisa kamu mainkan. Berkembangnya kultur café di Korea Selatan ini juga berkontribusi langsung lho dengan naiknya konsumsi kafein mereka.
9. Street Food udah bisa bikin kenyang
Teman BuLiBi lebih suka jalan-jalan sambil makan? Di setiap sudut kota, kamu akan dengan sangat mudah menemukan street food atau jajanan di pinggir jalan yang pilihannya bermacam-macam. Kamu bisa menemukan makanan dari yang asin seperti tteokpokki (kue beras dengan saus asin), odeng (rasanya seperti bakso ikan tapi berbentuk pipih), sate gurita, sampai hidangan manis seperti waffle es krim!
Dari satu stall ke yang lain, jajanan yang berjejer rapi di hampir sepanjang jalan besar di Korea Selatan ini bakal bikin kamu ngiler. Alhasil, kamu bakal tergoda untuk jajan terus sampai nggak perlu makan lagi deh di restoran. Rata-rata harga jajanan street food di Korea berkisar antara 2,000 – 4,000 KRW.
10. Hati-hati dengan taksi gadungan
Yap, taksi gadungan atau black taxi adalah jenis transportasi yang memang sering kita temui dimanapun, termasuk di Korea Selatan. Taksi gadungan ini akan memberikan tarif asal nembak bagi penumpangnya. Biasanya korbannya adalah para turis yang belum tau sama sekali soal negara yang mereka tuju. Tarif asal nembak ini sangat merugikan turis, soalnya kamu bisa kena charge gila-gilaan dari satu tempat ke tempat lain. Para supir nakal ini tidak segan untuk membebankan biaya ratusan ribu hingga jutaan rupiah!
11. Mending naik transportasi umum aja!
Nah, Teman BuLiBi tidak perlu khawatir soal taksi gadungan. Sistem transportasi Korea Selatan sudah sangat rapi dan terintegrasi, jadi kamu bisa dengan mudah pergi ke seluruh penjuru Korea dengan ongkos transport yang sangat murah! MRT bawah tanah dan bus merupakan kendaraan penunjang utama sistem transportasi di Korea. Untuk mendapatkan kartu perjalanan pun kamu cukup membelinya di convenient store terdekat saat baru tiba di Bandara Incheon. Kartu ini punya masa berlaku yang lama dan untuk mengisi saldonya, kamu bisa melakukannya di mana saja.
Sebelum ke Korea Selatan, baca dulu tentang budaya dan etiket di sana dalam buku SOUTH KOREA 101: The Culture, Etiquette, Rules and Customs:
Liburan ke Korea Selatan mungkin saat ini sudah termasuk dalam wishlist banyak orang, termasuk Teman BuLiBi yang sedang membaca artikel ini. Sebelum ke sana, ada baiknya kamu mempelajari fakta unik Korea Selatan yang sudah kami uraikan di atas. Apapun tujuanmu di sana, semoga liburanmu menjadi pengalaman yang mengesankan ya! Tapi, jangan sampai lupa untuk menghormati budaya negara mereka! Annyeong~
(c) BuLiBi
Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu!
Baca juga yang lain:
#bulibi #tipsliburan #faktaunikkoreaselatan #faktaunikkorea #korea #koreaselatan #liburankekorea #faktaunik #bukanliburanbiasa
Cari tiket murah ke Korea Selatan:
Comments