Saat mendengar Kota Malang, apa yang pertama kali muncul di bayangan Teman BuLiBi? Gunung Bromo atau apel? Dua hal tersebut memang identik sekali dengan kota kecil yang berada di Jawa Timur ini. Sebagai kawasan dataran tinggi, tanah Malang sangat subur untuk budidaya buah-buahan. Dalam ulasan kali ini, Team BuLibi akan bercerita tentang kebun apel Malang!
Identik dengan titel Kota Apel, liburan ke Malang belum lengkap kalau belum berkunjung ke kebun apel. Sebagian besar perkebunan buah di Malang terletak di Batu. Produksi apel di Kota Batu sendiri bisa mencapai ratusan ribu buah setiap 3 bulannya. Tidak hanya dibudidayakan sebagai makanan, kebun apel Malang juga merupakan salah satu destinasi wisata favorit di kota yang dulunya dikenal dengan nama Swiss Van Java ini. Aktivitas utama (dan yang paling menyenangkan) yang bisa dilakukan oleh pengunjung adalah memetik apel langsung dari kebunnya! Sepulang dari wisata petik apel, Temam BuLiBi juga bisa belanja oleh-oleh makanan dan minuman yang diolah dari berbagai macam buah juga, lho! Yuk, simak liburan Tim BuLiBi di Kota Malang!
Kusuma Agrowisata
Destinasi yang paling populer untuk wisata petik apel adalah Kebun Buah Kusuma Agrowisata. Terletak sekitar 20 km dari Kota Malang, kebun buah Kusuma Agrowisata tidak hanya diisi oleh kebun apel. Di sini, Teman BuLiBi juga bisa jalan-jalan di kebun stroberi dan kebun jeruk yang buah-buahnya juga bisa kamu petik sendiri, serta kebun jambu dan kebun buah naga. Pionir agrowisata di Jawa Timur ini berdiri di atas lahan seluas 1,8 hektar dan berada di ketinggian 1000mdpl. Untuk mendukung aktivitas agrowisata, pihak pengelola juga menyediakan akomodasi di Kusuma Agrowisata Hotel & Convention.
Cek tarif Kusuma Agrowisata Hotel & Convention di sini:
Kebun Buah Kusuma Agrowisata
Perkebunan Kusuma Agrowisata terletak persis di belakang area hotel. Untuk masuk ke area perkebunan, pengelola menawarkan beberapa pilihan paket tiket masuk dengan harga yang bervariasi yaitu berkisar antara 60.000 IDR – 115.000 IDR untuk di waktu selain akhir pekan dan musim liburan. Untuk tiket yang harganya dibawah 100.000 IDR, pemilik tiket hanya memiliki akses untuk menjelajahi dan memetik buah di satu jenis kebun buah. Sedangkan tiket dengan harga di atas 100.000 IDR berfungsi sebagai full pass bagi pemegang tiket untuk menjelajahi hampir seluruh wilayah perkebunan.
Perkebunan apel Kusuma Agrowisata terbentang seluas 7,08 hektar. Setelah membayar tiket masuk, pengunjung bisa langsung memasuki area perkebunan apel. Saat musim liburan, antrean di loket tiket bisa mengular sampai ke gerbang masuk unik yang berbentuk apel. Teman BuLiBi akan membutuhkan waktu untuk antre setidaknya 10 - 15 menit. Setelah mendapatkan tiket, kamu bisa langsung masuk ke area perkebunan. Kesan pertama yang akan kamu temukan adalah kamu akan disambut dengan tour guide yang akan menawarkan diri untuk menemani aktivitas agrowisatamu. Sebagian besar para tour guide ini masih muda sekali, mungkin rata-rata umurnya di bawah 20 tahun. Very young and eager to help!
Berada di kebun apel Malang
Jenis apel yang dibudidayakan di kebun apel Kusuma Agrowisata adalah apel Rome Beauty dan apel Manalagi. Apel Rome Beauty bisa Teman BuLiBi kenali dengan mudah lewat warna kulitnya yang berwarna hijau dan ada corak merah sedangkan untuk apel Manalagi biasanya berwana hijau muda terang. Kedua jenis apel ini merupakan jenis yang tergolong unggul dan langsung bisa kamu petik sesaat setelah masuk area perkebunan dan dikelilingi pepohonan apel. Hal yang perlu diingat adalah kamu tidak bisa memetik apel sembarangan, ada teknik yang bertujuan untuk menjaga tanaman apel itu sendiri. Ingat, untuk memetik apel, kamu hanya perlu memutar perlahan buah apel dari pohonnya. Jadi, jangan langsung ditarik, ya!
Lahan perkebunan yang sangat luas tidak memungkinkan para pengunjung untuk menjelajahi seluruh wilayah hanya dengan jalan kaki. Pengunjung akan disediakan mini-van untuk berpindah dari satu kebun ke kebun lainnya. Selama perjalanan naik mini-van ini, Teman BuLiBi akan dimanjakan dengan lahan hijau sejauh mata memandang. Pemandangan yang sangat menyegarkan buat kamu yang lelah dengan hutan beton sehari-harinya. Setelah mengitari kawasan perkebunan buah, kamu bisa menghabiskan waktu makan siang di restoran yang terletak di kawasan waterpark Kusuma Agrowisata. Berbagai hidangan olahan buah yang bersumber dari perkebunan mereka sendiri ini bisa kamu nikmati di sini.
Agrowisata Petik Apel Bumiaji
Berbeda dengan perkebunan Kusuma Agrowisata, perkebunan apel yang terletak di Kecamatan Bumiaji ini dikelola dengan lebih berorientasi pada sistem community-based. Sebagian besar sistem pengelolaan ini pada dasarnya diinisiasi oleh petani apel lokal agar lebih mandiri dalam mengelola perkebunan mereka dari hulu ke hilir. Dengan sistem yang lebih sederhana, tidak heran untuk masuk ke perkebunannya Teman BuLiBi hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 20.000 IDR – 25.000 IDR untuk membayar tiket masuk. Sangat murah mengingat kamu bisa sepuasnya memetik dan langsung makan apel yang kamu pilih.
Kebun Apel Kelompok Tani Makmur Abadi dan Kebun Apel Tulungrejo
Wisata petik apel Bumiaji merupakan salah satu potensi wisata yang sedang dikembangkan di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.. Dua destinasi petik apel yang bisa Teman BuLiBi kunjungi di antaranya adalah Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi dan Kebun Apel Tulungrejo. Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) sehari-harinya bisa dikunjungi 100 – 200 orang. Di musim liburan, jumlah ini bisa mencapai 3 kali lipat sampai sekitar 700 orang pengunjung setiap harinya. Perkebunan apel yang terletak di lereng Gunung Arjuno dan Gunung Anjasmoro ini membudidayakan 3 jenis apel yaitu apel Rome Beauty, apel Manalagi, dan apel Anna.
Sementara itu di kebun apel Tulungrejo, selain ketiga jenis apel yang sudah disebutkan di atas, Teman BuLiBi bisa menemukan 1 jenis apel tambahan yaitu apel Australia atau apel Green Smith. Empat jenis apel yang dibudidayakan di Desa Bumiaji ini memiliki ciri khas rasa yang berbeda. Apel Manalagi adalah jenis apel dengan rasa yang paling manis, apel Rome Bauty dengan warna hijau bercorak merah dengan rasa yang agak manis, apel Anna memiliki tekstur lembut dan rasa asam-manis, serta apel Green Smith yang berwarna hijau pekat dengan rasa asam dan dapat diolah menjadi cuka apel.
Produksi apel di Desa Bumiaji sendiri biasanya panen hanya 2 kali dalam setahun, tepatnya setiap 5 bulan. Hal inilah yang menyebabkan tidak semua lahan perkebunan apel di Bumiaji menjadi kawasan wisata petik apel. Produksi apel kemudian didistribusikan ke daerah-daerah lain di Indonesia seperti Bali, Jakarta, bahkan hingga ke Sumatera. We love locals!
Berlibur di salah satu kawasan dataran tinggi di Pulau Jawa, Teman BuLiBi pasti menginginkan pengalaman yang berkesan. Dan tentunya, liburan yang tidak biasa! Kebun apel yang sudah kami ulas di atas merupakan tempat-tempat wisata yang wajib kamu kunjungi saat berkunjung ke Malang. Tidak hanya menjadi daya tarik bagi para pengunjung, kebun-kebun apel ini juga mampu memberdayakan masyarakat lokal dengan maksimal. Selain menjadi sumber penghasilan, potensi wisata yang ditawarkan juga sangat menjanjikan. Gimana? Pertengahan tahun depan sudah ada rencana liburan? Kebun apel Malang bisa jadi destinasi yang cocok buat Teman BuLiBi!
(c) BuLiBi
Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu!
Baca juga:
#bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #kebunapelmalang #apelmalang #liburankemalang #malang #batu #kusumaagrowisata #tanimakmurabadi #bumiaji
Rekomendasi hotel di Malang:
Comments