Salah satu hal menarik ketika menelusuri ibukota adalah menjelajahi kuliner Jakarta! Dari sekian banyaknya kuliner Jakarta, pernahkah Teman BuLiBi terpikir untuk menjelajahi kuliner legendaris di Jakarta? Soalnya, banyak kuliner Jakarta legendaris yang menarik, loh!
Selain lekat dengan titel ibukota negara, Jakarta juga aktif memberdayakan banyak tempat wisata. Meskipun telah dipadati oleh gedung-gedung pencakar langit dan menjadi pusat pemerintahan, masih banyak tempat-tempat klasik yang dapat ditemukan di kota ini. Salah satunya adalah pada bidang kuliner Jakarta.
Rumah makan legendaris masih berdiri tegak hingga saat ini menghiasi beberapa wilayah ibukota. Banyaknya wisata kuliner baru yang lebih modern dan kekinian tak membuat restoran legendaris ini menyusut. Bahkan, beberapa orang masih sering meramaikan kuliner Jakarta yang legendaris, baik itu untuk bernostalgia maupun mencicipi langsung hidangan yang legendaris. Dari sekian banyaknya kuliner Jakarta yang legendaris tersebut, yuk simak lima tempat wisata kuliner Jakarta legendaris berikut ini!
Kopi Es Tak Kie, Kedai Kopi Tertua yang Ternyata Berlokasi di Gang Kecil di Glodok
Kopi Es Tak Kie merupakan salah satu kuliner Jakarta yang sangat legendaris, terutama seputar kedai kopi. Pasalnya, kedai kopi ini sendiri sudah berdiri sejak 1927. Kopi Es Tak Kie sendiri merupakan salah satu kedai kopi tertua di Jakarta. Sebagai kuliner Jakarta yang legendaris, Teman BuLiBi jangan sampai ketinggalan untuk mencicipinya. Lokasinya berada di kawasan Gang Gloria, Glodok, Jakarta Barat. Kopi Es Tak Kie sudah buka mulai pukul 06.00 WIB. Pastikan untuk datang sebelum jam makan siang, ya! Warung kopi legendaris ini sudah biasa habis sebelum jam 11.00 saking populernya!
Hingga saat ini, hanya terdapat dua varian kopi yang dapat dinikmati di Kopi Es Tak Kie: kopi hitam, dengan atau tanpa susu. Penyajiannya juga dapat dengan es ataupun panas. Selain kopi, salah satu kuliner Jakarta legendaris ini juga menyediakan beberapa hidangan seperti Nasi Tim, Nasi Campur, ataupun Mie Ayam. Namun perlu diperhatikan teruntuk Teman BuLiBi yang hendak mencari makanan halal. Pastikan untuk bertanya kepada pihak restoran terlebih dahulu sebelum memesan, ya. Hal ini dikarenakan Gang Gloria sendiri merupakan kawasan yang menjual banyak makanan non halal.
Ragusa Es Italia, Kedai Es Krim Tertua Sejak 1932!
Berbicara seputar kuliner Jakarta khususnya es krim, Ragusa Es Italia memang merupakan salah satu toko es krim paling legendaris. Salah satu kuliner Jakarta di bilangan Gambir ini sendiri bahkan sudah masuk rekor MURI sebagai kedai es krim tertua, loh! Nama Ragusa diambil dari nama keluarga pendiri toko ini. Ragusa Es Italia sendiri sudah berdiri sejak 1932, ketika Jakarta masih bernama Batavia. Ragusa Es Italia sendiri berlokasi di Jalan Veteran No. 10, Gambir, Jakarta Pusat. Jarak antar kedai dan Stasiun Juanda tidak terlalu jauh, jadi masih memungkinkan untuk berjalan kaki apabila cuaca sedang bersahabat.
Salah satu fakta menarik dari Ragusa Es Italia adalah es krimnya yang tidak menggunakan pengawet. Hal ini membuat adanya perbedaan rasa antara es krim buatan Ragusa dengan es krim yang biasa ditemui di toko-toko lain. Bentuk es krim sendiri masih berkesan jadul dan sederhana, tidak mengalami modifikasi yang mencolok sedari dulu. Hal ini mungkin bagi sebagian orang memang berpikir rasanya terlalu hambar, namun begitulah es krim jaman dahulu. Beberapa menu favorit di kedai kuliner Jakarta ini adalah Spaghetti Ice Cream dan Banana Split. Range harga untuk es krimnya sendiri mulai dari Rp15.000 hingga Rp35.000 saja.
Restoran Trio, Kuliner Jakarta yang Merupakan Makanan Khas Kanton
Salah satu kuliner Jakarta yang akan dibahas kali ini merupakan restoran yang terlihat eye catching dari luar! Kuliner Jakarta tersebut adalah restoran legendaris Restoran Trio. Siapa sangka, restoran mungil yang dari luar berwarna all green ini sudah berdiri sejak 1947, loh! Hal yang menarik dari Restoran Trio adalah makanan dengan cita rasa khas Kanton. Hal ini dikarenakan pemilik Restoran Trio, Lam Khai Tjioe, dahulu bermigrasi dari Tiongkok dan pindah ke Batavia pada 1930. Restoran Trio sendiri berlokasi di Jalan RP Soeroso No. 29A, Gondangdia, Jakarta Pusat.
Restoran Trio memang terlihat sederhana, namun suasana klasik yang kental membuat pengunjung cukup nyaman. Setiap meja menggunakan taplak kotak-kotak merah putih dan memberikan kesan vintage. Beberapa sudut ruangan juga ditemukan pajangan foto-foto sejak jaman dahulu. Tampilan makanan juga rata-rata terlihat sederhana. Namun, rasa yang diberikan salah satu kuliner Jakarta ini sangat khas dan nendang! Agar tidak kesulitan memilih menu, pihak Restoran Trio mencatat 42 menu yang paling sering dipesan di salah satu papan. Salah satu menu favorit di Restoran Trio adalah Lumpia Udang! Lumpia udang khas Restoran Trio sangat renyah dengan rasa gurih yang rich dan lezat. Belum lagi ditambah dengan saus asam manis yang membuat hidangan ini menjadi semakin nikmat. Menyantap hidangan di Restoran Trio kurang lebih bisa menghabiskan Rp150.000 untuk seorang dan satu kali kunjungan.
Mencari Kuliner Jakarta Legendaris Khas Betawi? Soto Betawi H. Ma’ruf Jawabannya!
Berbicara soal kuliner Jakarta rasanya kurang apabila tidak memasukkan makanan khas Betawi ke dalam list. Salah satu kuliner Jakarta khas Betawi yang terkenal dan mudah ditemukan adalah soto betawi. Salah satu kedai legendaris yang menyediakan soto betawi adalah Soto H. Ma’ruf. Kuliner Jakarta ini sudah berdiri sejak 1940 dan masih eksis hingga saat ini. Haji Ma’ruf, penjual dan pendiri kuliner soto betawi ini, awalnya berjualan hanya menggunakan gerobak di sekitar Cikini.
Rumah makan Soto Betawi H. Ma’ruf sendiri baru berdiri sejak 1980an di wilayah Taman Ismail Marzuki (TIM). Meskipun saat ini harus ditutup sementara karena adanya revitalisasi TIM hingga 2021, Teman BuLiBi masih bisa berkunjung ke beberapa cabangnya. Kisaran harga soto sendiri mulai dari Rp40.000 sampai Rp42.000. Beberapa cabang Soto H. Ma’ruf diantaranya berlokasi di Jalan RP Soeroso No. 36A, Jalan Pramuka Raya No. 64D, dan Jalan Tebet Raya No. 23. Selain soto, beberapa menu lain yang tersedia diantaranya adalah Laksa Betawi, Ayam Goreng, dan Sate Ayam serta Sate Sapi.
Bakmi Gang Kelinci, Salah Satu Mie Ayam Paling Legendaris di Jakarta
Selain lirik lagu Lilik Suryani, berbicara seputar Gang Kelinci rasanya kurang apabila tidak menyertakan salah satu kuliner Jakarta yang legendaris. Ia adalah Bakmi Gang Kelinci. Kedai mie ini sudah beroperasi sejak 1957 dan masih kokoh hingga saat ini. Kuliner Jakarta yang berada di Jalan Kelinci No. 1 – 3, Pasar Baru, Jakarta Pusat ini awalnya hanya merupakan warung kecil yang sederhana. Meskipun sudah memiliki 10 cabang lain, cabang pusat Mie Gang Kelinci di Pasar Baru ini masih ramai didatangi pengunjung, terutama saat jam makan siang.
Pengunjung yang datang pun berasal dari segala usia, baik anak-anak, orang dewasa, sampai lansia. Tak jarang, banyak pengunjung yang datang karena nostalgia. Beberapa juga datang karena sejak dahulu merupakan pelanggan setia Bakmi Gang Kelinci ketika masih muda. Selain bakmi, kuliner Jakarta ini juga menjual locupan, kwetiau, bihun, nasi goreng, sampai nasi tim. Untuk bakminya sendiri memiliki kisaran harga mulai dari Rp20.000 hingga Rp55.000. Sedangkan untuk menu selain bakmi, seperti misalnya ikan dan sayuran, memiliki kisaran harga hingga Rp71.000.
Uraian di atas adalah lima kuliner Jakarta yang legendaris dan patut dicoba! Di balik kota yang terlihat modern, masih banyak sudut di Jakarta yang kental dengan nuansa tempo dulu. Begitu juga dengan kuliner Jakarta. Tak hanya lengkap, Jakarta juga memiliki kuliner legendaris yang beragam. Mulai dari toko kopi tertua, toko es krim tertua, mie ayam legendaris, rumah makan Tionghoa yang legendaris, sampai makanan khas Betawi, semua memiliki kedai legendarisnya masing-masing. Beberapa kuliner Jakarta ini pun terletak di kawasan-kawasan yang masih kental dengan suasana jaman dulu, seperti misalnya daerah Pasar Baru. Dari lima kuliner Jakarta yang legendaris tersebut, mana yang menjadi paling menarik perhatian Teman BuLiBi?
© BuLiBi – [Kontributor: Amanda Trinita | Editor: Karina Ovelia]
Terima kasih telah mampir dan membaca! Jangan lupa untuk share di media sosialmu, ya!
Baca juga:
Comments