Hasil Pencarian
153 item ditemukan
- Tempat Wisata di Sumbar Mana yang Harus Kamu Tuju?
Hai Teman Bulibi, setelah tidak liburan dalam beberapa waktu yang lama, sudah saatnya kita untuk membuat wishlist liburan baru! Kami punya ide liburan untukmu: gimana kalau tempat wisata di Sumbar? Kali ini kami akan memberikan informasi dari provinsi dari sebuah pulau di barat Indonesia. Apa kamu tau dari mana asal makanan terlezat di dunia bernama rendang? Sudah pasti tahu dong. Yak benar sekali! Kami akan membahas tanah kelahiran rendang, Sumatera Barat! Selain dikenal dengan makanannya yang penuh citarasa, pedas, gurih dan bersantan, Sumatera Barat menyimpan begitu banyak objek wisata yang wajib dikunjungi. Wisata budaya, kuliner, sejarah, agama, semua ada di sini. Yuk kita lihat list tempat wisata di Sumbar yang harus kamu kunjungi! Jam Gadang Bukittinggi Siapa yang tidak kenal dengan bangunan fenomenal ini? Kalau kamu belum foto dengan latar jam yang satu ini, berarti kalian belum afdol untuk dibilang pernah menginjakkan kaki di Sumatera Barat. Jam Gadang berada di km nol Kota Bukittinggi. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda untuk Sekretaris Fort De Kock pada tahun 1926. Nah sejak saat itu, Jam Gadang sudah menjadi ikon Bukittinggi. FYI, atap dari Jam Gadang ini sudah pernah mengalami renovasi sebanyak 3 kali lho, sesuai dengan siapa yang berkuasa di Tanah Air pada masanya. Kenapa bisa begitu? Dahulunya saat Jam Gadang dibangun, atapnya memiliki ornamen seperti bangunan Eropa dengan bentuk setengah lingkaran. Namun saat Indonesia dikuasai oleh Nippon, atapnya pun diubah menjadi seperti khas negara Jepang. Hingga pada saat kemerdekaan Indonesia, atap Jam Gadang kembali kepada “fitrahnya” sebagai ikon wilayah Sumatera Barat dengan 4 gonjong yang berdiri gagah menghadap ke empat penjuru mata angin. Jika kamu main ke Jam Gadang, maka banyak tempat di sekitar Jam Gadang yang tidak boleh kamu lewatkan. Mulai perjalananmu dari Pasa Ateh (Pasar Atas) yang menjual beraneka ragam souvenir dan pernak-pernik Minangkabau. Selanjutnya, jangan lewatkan deretan kuliner asli Minang di Pasa Lereang, disini kamu bisa temukan Nasi Kapau, nasi padang yang beneran nasi padang! Kenikmatannya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata deh pokoknya. Teman BuLiBi harus coba langsung! Selanjutnya ada Kebun Binatang Kinantan yang memiliki banyak spesies hewan Indonesia. Nikmati pemandangan Kota Bukittinggi dari ketinggian Ngarai Sianok. Atau mampir ke Lubang Jepang yang letaknya juga tidak jauh dari sini. Paket liburan lengkap akan kamu dapatkan jika berkunjung ke Jam Gadang Bukittinggi! Pulau Pasumpahan Dari Bukittinggi, kita menuju pantai Padang untuk pergi ke Pulau Pasumpahan. Pulau ini masuk ke Kecamatan Bungus Teluk Kabun, Kota Padang. Banyak yang belum tahu kalau pulau ini memiliki panorama yang tidak kalah keren dibanding wisata pulau mainstream di Indonesia. Pulau Pasumpahan memiliki pasir putih dan pemandangan yang menakjubkan. Pengalaman liburanmu akan semakin bermakna apabila Teman BuLiBi bisa melihat sunset di pulau ini, luar biasa indah! Di pulau ini kamu juga bisa snorkeling di alam bawah lautnya yang masih terjaga. Sehingga dengan biaya kurang lebih Rp250.000 per orang, kamu sudah bisa sepuasnya menikmati keindahan dan kedaiaman Pulau Pasumpahan. Pilihan itu berlaku apabila kamu memilih mengikuti open trip yang banyak disediakan oleh penyedia perjalanan wisata. Namun jika ingin lebih hemat dan perjalanan lebih seru, backpacker-an ke sana bersama teman-teman juga bisa jadi pilihan yang oke banget! It’s worth it! Kalau nggak percaya, cobain aja! Hehehe. Danau Singkarak Bisa dikatakan semua hal yang kamu inginkan untuk liburan ada di Sumatera barat. Tempat wisata di Sumbar selanjutnya adalah Danau Singkarak yang terletak di Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Danau Singkarak adalah danau kedua terbesar di Sumatera setelah Danau Toba. Danau ini juga dimanfaatkan sebagai PLTA oleh pemerintah setempat. Satu hal yang TIDAK BOLEH kamu lewatkan adalah menikmati ikan yang sangat tersohor di daerah ini. Bisa dikatakan ikan ini adalah ikan yang habitatnya hanya ada di Dannau Singkarak. Warga sekitar menyebut ikan ini dengan nama Ikan Bilih. Di sini kamu bisa berkuliner, berenang, menikmati hijaunya perbukitan dan birunya danau yang bikin mata jadi segar. Secara umum tidak ada spot khusus untuk menikmati danau ini. Kenapa? Karena semua lokasinya memberikan pemandangan yang menakjubkan! Tahukah kamu? Danau Singkarak juga dijadikan rute lomba balap sepeda Internasional “Tour De Singkarak” yang sudah berlangsung sejak tahun 2009. Hal ini sejalan dengan dorongan Pemerintah untuk membawa wisata Danau Singkarak ke khalayak internasonal. Lembah Harau di Payakumbuah Mau berkunjung ke Yoshimite Park ala Indonesia? Lembah Harau jawabannya! Berada di wilayah Payakumbuah, Lembah Harau semakin diminati oleh wisatawan domestik ataupun mancanegara. Bagaimana tidak, di kawasan ini kamu akan menemukan keindahan alam berupa lembah yang bentuknya seperti dinding yang menjulang tinggi. Ditambah lagi dengan hijaunya daerah di sana dan 5 air terjun yang sangat menyegarkan. Tentu saja pada masa liburan tempt ini akan menjadi sangat ramai, sehingga kami menyarankan Teman Bulibi untuk datang ke sini saat low season, agar keindahan alamnya bisa dinikmati secara maksimal. Selain alamnya, lokasi ini juga merupakan Cagar Alam Nasional untuk fauna seperti monyet ekor panajng, harimau Sumatera, tapir, landak, burung kuau, dan banyak lagi. Para wisatawan tentu tetap bisa berjalan-jalan dengan aman karena hewan-hewan tersebut dijaga dan terus dipantau oleh pihak terkait. Satu spot yang tidak boleh kamu lewatkan di lokasi ini adalah Lembah Echo. Lembah Echo menghasilkan gema yang sempurna dan hanya ada satu di dunia! Titik untuk membuktikan gema ini sudah ditandai oleh pengelola, sehingga pengunjung bisa langsung menuju ke titik tersebut. Gimana? Tertarik ke Lembah Harau? Jembatan Akar Pesisir Selatan Ingin menikmati sensasi ala film Tarzan atau Jurassic Park dengan berjalan di atas jembatan yang terbuat dari akar pohon beringin? Tempat wisata di Sumbar yang satu ini wajib kamu kunjungi. Berada di wilayah Pesisir Selatan, jembatan alami ini terbentuk dari akar gantung 2 pohon beringin yang saling bertautan. Jembatan ini melintasi Sungai Bayang yang bersih, serta dikelilingi oleh hijaunya pepohonan. Asli atau nggak nih? Buat kamu yang penasaran kenapa 2 akar beringin bisa bertautan dan membentuk jembatan, kami punya jawabannya! Jembatan ini memang dibuat oleh seorang ulama bernama Pakih Sokan di awal tahun 1900-an. Awalnya digunakan oleh warga setempat untuk menyebrangi sungai. Namun seiring berjalannya waktu, jembatan ini semakin lama semakin kuat dan semakin besar. Tidak seperti jembatan pada umumnya, hingga saat ini jembatan akar ini masih kokoh dan menjadi spot yang sayang untuk dilewatkan saat berada di Pesisir Selatan. Nah Teman Bulibi, selain 5 spot di atas, masih banyak lagi yang bisa kamu kunjungi saat berada di Sumatera Barat. Di kesempatan lain, kami akan bahas lagi tempat-tempat lainnya yang bisa kamu tuju saat berada di Sumatera Barat. Sudah ada ide baru untuk liburan? Selamat Liburan Teman Bulibi! (c) BuLiBi - [Kontributor: Alif | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu! Baca artikel lainnya: Daftar Penginapan Di Indonesia Tips Liburan #5: Tips Backpacker Untuk Para Ladies Tips Liburan #3: Kerja Freelance Biar Bisa Liburan Kapan Saja #bulibi #bukanliburanbiasa #tempatwisatadisumbar #sumbar #sumaterabarat #padang #jamgadang #bukittinggi #lembahharau Cari tiket murah ke Sumbar:
- 2D1N Liburan ke Kyoto
Berbicara tentang Jepang tentu tidak lepas dari salah satu kota populernya, Kyoto. Berbeda dengan Tokyo dan Osaka yang memiliki kesan sebagai wisata modern, Kyoto justru menawarkan wisata budaya yang tidak akan terlupakan. Liburan ke Kyoto, kamu akan disuguhkan dengan pengalaman Jepang masa lampau yang tak kalah mengagumkan. Menyusuri kuil-kuil bersejarah hingga menikmati jalanan di area Gion akan memberikan kesan tersendiri bagaimana Jepang tempo dulu. Jepang memang dikenal sebagai negara maju dan modern. Tetapi, teman BuliBi jangan heran jika Kyoto justru memberikan kesan tradisional. Ini karena budaya Jepang memang cukup terjaga di Kyoto dibandingkan kota-kota lainnya. Saat berkunjung ke kota ini, peninggalan kebudayaan Jepang sangat mudah ditemui sehingga wajar jika kesan tradisional sangat terasa kental di Kyoto. Kota-kota favorit seperti Tokyo, Osaka dan Kyoto memang menjadi pilihan utama bagi traveler yang baru pertama kali berkunjung ke Jepang. Ketiga kota ini terkenal dengan sebutan three golden cities saking seringnya dikunjungi. Jadi, tak lengkap rasanya jika liburan ke Jepang tapi melewatkan satu dari tiga kota ini. Kali ini kamu akan diajak menelusuri itinerary liburan ke Kyoto ala tim BuliBi. Berkunjung ke Kyoto memang tidak cukup satu hari, teman BuliBi perlu meluangkan waktu paling tidak 2 hari untuk menikmati keindahan kota ini. Memulai Liburan ke Kyoto Terletak di Pulau Honshu, Kyoto memang berlokasi cukup dekat dengan Osaka. Dengan menggunakan kereta lokal, Kyoto dapat ditempuh sekitar 1 jam dari Osaka. Sedangkan dari Tokyo, teman BuliBi dapat menggunakan bus dengan lama perjalanan sekitar 8 jam. Tetapi, jika menggunakan shinkansen, kamu dapat mengunjungi Kyoto dari Tokyo hanya dalam waktu 2 jam saja. Baik dari Osaka maupun Tokyo, umumnya traveler memulai petualangannya di Kyoto melalui Stasiun Kyoto. Dari stasiun ini, kamu bisa memilih berbagai alternatif transportasi untuk berwisata di Kyoto. Saran BuliBi pastikan kamu sampai di Kyoto pada pagi hari sehingga kamu punya cukup waktu mengunjungi tempat-tempat yang ikonik di kota ini. Yuk, simak destinasi mana saja yang bisa kamu kunjungi saat liburan ke Kyoto selama 2 hari. Day 1 Liburan ke Kyoto: Eksplor Sisi Timur Kyoto! Hari pertama liburan ke Kyoto, teman BuliBi dapat menghabiskan waktu di sisi Timur Kyoto. Ada banyak sekali tempat menarik yang bisa kamu kunjungi. Meskipun sebagian besar dari tempat-tempat ini adalah kuil, kamu tak perlu ragu. Setiap kuil memiliki keunikan tersendiri sehingga akan memberikan kesan yang berbeda-beda bagi teman BuliBi. Fushimi Inari Siapa yang tak mengenal Fushimi Inari? Kuil ini memiliki ciri khas dengan ribuan gerbang torii merah yang menjadi keunikannya. Dari Stasiun Kyoto, kamu dapat menggunakan kereta dengan 2 kali pemberhentian saja. Jika teman BuliBi suka fotografi, disarankan mengunjungi tempat ini pagi-pagi sekali sebelum ramai pengunjung sehingga kamu lebih leluasa mengambil gambar. Liburan ke Kyoto tanpa mengunjungi kuil ini rasanya jadi belum lengkap. Kiyomizudera & Yasaka Setelah menikmati ribuan gerbang torii merah, siang harinya teman BuliBi dapat melanjutkan perjalanan ke kuil menarik lainnya, yaitu Kiyomizudera dan Yasaka. Jarak kedua kuil ini sekitar 2km. Tapi, BuliBi sarankan kamu bisa berjalan kaki saja sambil menikmati spot-spot menarik di antara kedua kuil ini. Liburan ke Kyoto kamu pasti lebih berkesan setalah mengunjungi dua kuil ini. Gion Tak jauh dari kuil Yasaka, salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah distrik Gion. Jika beruntung, teman BuliBi dapat bertemu Maiko atau Geiko di jalanan sekitar distrik ini. Selain terkenal dengan rumah-rumah teh tempat Maiko/Geiko melakukan pertunjukan, distrik ini juga memberikan kesan sangat tradisional. Saat liburan ke Kyoto, kamu bisa menemukan bangunan-bangunan tradisional Jepang di distrik ini. Ginkakuji Menjelang sore hari, teman BuliBi dapat pula mengunjungi kuil Ginkakuji. Kuil ini dikenal dengan paviliunnya yang berwarna perak (silver pavilion). Setelah merasakan atmosfir Zen di kuil ini, liburan ke Kyoto akan sedikit berbeda dengan berjalan santai melewati tetsugaku no michi atau yang dikenal dengan Philosopher’s Path. Makan Malam di Potoncho Setelah seharian mengunjungi berbagai tempat di Kyoto, teman BuliBi juga perlu merasakan keseruan makan malam di Pontocho sebagai penutup hari pertama liburan ke Kyoto. Lokasi ini tidak terlalu jauh dari Pusat Belanja Shinkyogoku yang ada di Kyoto. Berbagai macam menu masakan bisa kamu temukan di sini, mulai dari omurice Jepang yang terkenal hingga sushi halal juga bisa kamu temui. Day 2 Liburan ke Kyoto: Eksplor Sisi Barat Kyoto! Hari pertama teman BuliBi puas dengan mengunjungi sisi Timur Kyoto. Pada hari kedua liburan ke Kyoto, kamu bisa mengeksplor tempat-tempat wisata terkenal di sisi Barat Kyoto. Selain kuil-kuil yang juga menarik, kamu juga diajak mengunjungi wisata hutan bambu yang terkenal di Jepang. Kinkakuji Jika di hari pertama itinerary liburan ke Kyoto teman BuliBi mengunjungi kuil Ginkakuji, maka kuil Kinkakuji juga wajib kamu datangi. Kuil ini memiliki jumlah pengunjung yang jauh lebih banyak dibandingkan Kinkakuji. Terkenal dengan sebutan Golden Pavilion, kuil ini memang sangat menarik dengan corak warna keemasan yang menjadi ciri khasnya. Ryoanji Tak jauh dari kuil Kinkakuji, liburan ke Kyoto ala BuliBi dapat dilengkapi dengan berkunjung ke kuil Ryoanji. Kuil ini terkenal dengan tamannya yang berisi batu mistis. Taman berpasir putih tersebut memiliki 15 batu dengan ukuran yang berbeda-beda. Meskipun tidak diketahui secara pasti makna batu-batu tersebut, tetapi ada yang menyebutkan bahwa batu-batu ini menggambarkan keterbatasan perspektif manusia. Distrik Arashiyama Selain distrik Gion, Arashiyama juga menjadi salah satu distrik yang wajib dikunjungi selama liburan ke Kyoto. Terdapat banyak tempat-tempat menarik yang mungkin sudah sering kamu dengar, seperti hutan bambu Arashiyama. Selain menikmati keindahan hutan bambu, teman BuliBi juga akan disuguhi jembatan terkenal bernama Togetsukyo. Jembatan ini sering dijadikan spot foto menarik bersama dengan keindahan sungai Oigawa. Jangan lupa juga mengunjungi Taman Tenryuji. Saking indahnya, taman ini masuk sebagai salah satu warisan dunia UNESCO lho. Selain tempat yang disebutkan di dalam itinerary ini, memang masih banyak spot-spot indah dan cantik yang bisa teman BuliBi kunjungi saat liburan ke Kyoto nantinya. Meskipun liburan 2 hari di Kyoto tidak akan pernah cukup, teman BuliBi dapat jadikan ini sebagai panduan agar kamu tak ketinggalan menggunjungi tempat-tempat wajib selama di Kyoto. Tertarik liburan ke Kyoto? Rencanakan liburanmu segera dengan mengambil rute penerbangan yang bisa kamu sesuaikan dengan rencana liburanmu ke Jepang. Kamu bisa memesan tiket pesawat menuju Bandara Kansai yang ada di Osaka. Jika ingin memulai perjalanan liburanmu di Tokyo, kamu juga bisa mencari penerbangan ke Bandara Haneda atau Narita. Tunggu apa lagi! © BuLiBi – [Kontributor: Yeyen P.] Terima kasih sudah membaca artikel ini. Ingin teman-temanmu baca juga? Jangan lupa untuk share di social mediamu ya! Baca juga: 7 Tempat Wisata di Kyoto yang Harus Dikunjungi Tips Liburan #1: Ke Negara Bebas Visa Tips Liburan #4: Cari Makanan Halal Di Luar Negeri #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #liburankekyoto #kyotojepang Cari tiket murah ke Jepang:
- Itinerary Kota Tua Semarang
Tahukah kamu ada banyak kota tua di Indonesia? Salah satunya adalah Kota Tua Semarang. Simak itinerary lengkapnya berikut ini! Apa yang ada di benak kamu ketika berbicara tentang kota tua di Indonesia? Apakah itu kompleks bangunan tua peninggalan masa kolonial yang kaya nilai historis? Atau spot kece untuk berfoto ria? Khususnya di Pulau Jawa, kota-kota strategis pada jaman kolonial seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta memiliki hubungan erat pemerintahan kolonial. Berbicara keberadaan letak kota tua, mungkin kota ini jarang diketahui mengenai keberadaan letak kota tuanya, Kota Semarang. Kota Tua Semarang berada di Kecamatan Semarang Utara, tepatnya dekat dengan pesisir laut dan tepi Sungai Mberok. Kota Tua ini merupakan sebuah kompleks yang terdiri dari kurang lebih 50 bangunan kuno dengan arsitektur khas Eropa. Walaupun telah berumur di atas satu abad, kompleks ini tetap dijaga ciri khas arsitekturnya yang mencerminkan bangunan Eropa Kuno. Ada beberapa bangunan besar di kompleks Kota Tua Semarang ini, mulai dari bank, cafe/restoran, gereja, bahkan kantor pos. Kamu bisa merasakan suasana Eropa Kuno di kompleks ini, terlebih karena beberapa bangunan besar masih digunakan sebagai bangunan komersil. Teman BuLiBi penasaran dan ingin berkunjung ke Kota Tua Semarang? Tenang saja, berikut ini merupakan tips dan daftar tempat yang telah kami persiapkan untuk kamu saat pergi dan berada di Kota Tua Semarang. Akses menuju Kota Lama Semarang Semarang merupakan ibu kota Jawa Tengah. Tak heran, akses menuju kota ini sangatlah mudah. Teman BuLiBi bisa pergi ke Kota Semarang dengan kereta api, bus, maupun pesawat. Semarang memiliki beberapa stasiun kereta api, dua yang terbesar adalah Stasiun Semarang Tawang dan Semarang Poncol. Agar lebih dekat dengan Kota Tua, kamu bisa berhenti di Stasiun Semarang Tawang karena jarak dari stasiun tersebut ke kompleks Kota Tua hanya 1 km. Jarak yang bahkan cukup ditempuh dengan jalan kaki. Untuk Teman BuLiBi yang naik bus, kamu bisa turun di Terminal Bus Terboyo dan melanjutkan perjalanan ke Kota Tua sejauh 4,6km naik bus kota ataupun transportasi online. Penginapan di sekitar Kota Tua terbilang cukup banyak. Teman BuLiBi cukup berjalan kaki dari penginapan ke kompleks Kota Tua Semarang. Ada banyak variasi penginapan, bahkan ada juga hotel kapsul dengan biaya terjangkau bila kamu ingin berhemat. Semua penginapan terdekat dapat dengan mudah kamu cek dan bandingkan secara online. Apa saja sih bangunan menarik dan aktivitas yang bisa dilakukan? Yap, sudah disebutkan sebelumnya jika ada beberapa bangunan besar dan kawasan menarik di Kota Tua Semarang. Apa saja itu? Spiegel Bar & Bistro Seperti namanya, Spiegel adalah cafe yang menempati salah satu bangunan tua di kompleks Kota Tua Semarang ini. Bangunan dan bar ini lumayan mencolok karena lokasinya yang terletak di pinggir jalan besar serta nuansa bar yang cukup mewah jika dilihat dari luar. Tempat ini sering digunakan sebagai spot foto, khususnya di interior bangunan karena arsitektur bar yang sangat kental dengan ciri khas bangunan Eropa. Di lantai puncak bar ini terdapat rooftop yang menyajikan pemandangan Kota Tua. Bar ini tentu sangat cocok kamu kunjungi, terutama jika budget kamu lumayan besar karena sebagian besar menu dipatok dengan harga cafe kelas atas. Gereja Blenduk Berada tidak jauh dari Spiegel Bar, bangunan gereja ini juga tak kalah menarik. Gereja Blenduk atau GPIB Immanuel ini sampai sekarang masih aktif digunakan sebagai tempat peribadatan. Mungkin Gereja Blenduk ini adalah salah satu bangunan di Kota Lama yang dari pembuatan awal bangunannya di tahun 1753 hingga sekarang masih berfungsi sebagai gereja. Taman Srigunting Taman ini merupakan salah satu ruang terbuka yang menarik dan populer dikunjungi di Kota Tua Semarang. Tidak hanya populer bagi wisatawan luar, warga Semarang juga sering memanfaatkan lapangan ini sebagai tempat berkumpul komunitas lokal. Disamping itu, Taman Sriguntung juga menyediakan beberapa spot untuk berfoto. Teman BuLiBi bisa menemui sepeda maupun becak yang sengaja dipajang. Berfoto lucu bersama teman ataupun pasangan merupakan aktivitas yang cukup menarik untuk dilakukan di sini. Letaknya yang berdekatan dengan Gereja Blenduk juga memungkinkan Taman Srigunting menjadi spot foto dengan latar kemegahan gereja. Spot ini berupa jembatan mini berwarna hitam yang membatasi wilayah taman dengan gereja. Pasar Klitikan Nah ini yang spesial juga di Kota Tua Semarang! Belum lengkap rasanya kalau kamu mengunjungi Kota Tua yang notabenenya berisi bangunan tua, tapi belum melihat ataupun membeli barang antik di sini. Beberapa tahun lalu, banyak pedagang yang memang berjualan di sekitar Jalan Srigunting. Namun, saat ini pasar telah berpindah gedung Galeri Industri Kreatif PPI. Hal ini tentunya susunan pasar lebih rapi. Di sini kamu bisa melihat berbagai barang antik yang diperjualbelikan, seperti sepeda ontel lawas, becak, peralatan elektronik seperti kamera, handycam, jam dan masih banyak lagi. Tips hunting foto di Kota Tua Semarang Berikut ini merupakan tips yang bisa membantu Teman BuLiBi untuk mengambil gambar sepanjang hari di Kota Tua Semarang. Siapkan kamera, baik digital maupun smartphone kamu dalam kondisi baterai penuh. Spot gedung-gedung tua sangat keren difoto di pagi menjelang siang hari ketika matahari tidak terlalu tinggi. Ketika kamu mengambil gambar di siang yang terik, gambar yang didapat akan menjadi sedikit kusam karena matahari tepat berada di atas gedung, ditambah suasana yang panas terik. Kondisi cahaya di pagi hari bisa dibilang pas, karena selain dapat menyinari sudut bangunan yang sempit, pencahayaan tidak terlalu terik, yang sama halnya di kondisi sore hari. Manfaatkan waktu siang atau malam hari untuk mengambil gambar dalam ruangan. Teman BuLiBi bisa mengunjungi museum, pasar antik dan cafe. Beberapa tempat di Kota Tua juga tetap memiliki pencahayaan yang cukup terang di malam hari. Kamu tetap bisa mengambil foto outdoor dengan mempertimbangkan cahaya dan kemampuan kamera yang kamu miliki agar hasilnya tetap ciamik. Sebenarnya, bangunan lama yang terkenal di Semarang tidak hanya dapat kamu jumpai di kompleks Kota Tua. Contoh bangunan tua lainnya yang juga tidak kalah terkenal adalah Lawang Sewu. Cukup dekat lokasinya dengan Kota Tua, sekitar 3 km. Meskipun berbeda lokasi, keindahan arsitektur bangunan yang telah ada sejak masa kolonial tetap dapat kamu nikmati. Apalagi bangunan-bangunan ini masih dirawat hingga sekarang. Nah, itu dia beberapa tips menarik yang akan membantu Teman BuLiBi melakukan liburan seru ke Kota Tua Semarang. Merasakan kompleks bangunan Eropa ternyata cukup bisa kamu lakukan di Indonesia. Semoga perjalanan dan cerita kamu menyenangkan! (c) BuLiBi - [Kontributor: Ricko Kusuma | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu! Baca juga artikel lainnya: Tips Liburan#1: Ke Negara Bebas Visa Baca DuluTips LiburankeLabuanBajo Ini Sebelum Beli Tiket! Comuna 13 Medellin: Tur Grafiti dengan Sejarah Kriminal dan Narkoba #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #kotatuasemarang #kotatua #semarang #spiegelbar Cari tiket murah:
- Wisata Eksotis ke Pulau Tegal Mas Lampung
Berlibur ke Pulau Sumatra, belum lengkap rasanya kalau belum ke Pulau Tegal Mas yang berada di Lampung. Kamu bisa ke sana untuk liburan bersama keluarga, teman-teman atau pasangan, menikmati indahnya pulau yang digadang-gadang mirip dengan Maldives ini. Ingin melihat langsung keindahan pulau eksotis milik Lampung ini? Yuk liburan bersama di Pulau Tegal Mas Lampung! Lampung merupakan sebuah provinsi yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera. Memiliki berbagai tempat wisata dan taman nasional yang elok seakan tak cukup baginya. Lampung juga punya pulau kecil yang indahnya bukan main, Pulau Tegal Mas namanya. Pulau ini sudah sering dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri dan bahkan sudah beberapa kali diliput berbagai media TV nasional. Beragam aktivitas bisa dilakukan di sini. Mulai dari naik kano, bermain jet ski, snorkeling dan masih banyak lagi. Jangan sampai ketinggalan sensasi tinggal di penginapan terapung. Kalau Teman BuLiBi mau tahu aktivitas apa yang bisa dilakukan di Pulau Tegal Mas Lampung, yuk kita lihat bersama-sama! Suka dengan wisata air? Jelajahi laut di Pulau Tegal Mas Lampung Untuk kamu yang suka berwisata air atau hobi snorkeling maupun diving, Pulau Tegal Mas mampu mewujudkan semuanya. Sebelum mulai membicarakan diving, mari kita cari tahu tentang snorkeling dulu ya! Spot snorkeling berada sekitar 50m dari bibir pantai. Sebelum mulai snorkeling tentunya harus pakai perlengkapannya ya! Setelah pakaianmu lengkap, kamu bisa langsung terjun ke dalam air dan melihati secara langsung keindahan panorama laut di Pulau Tegal Mas Lampung. Melihat kehidupan ikan-ikan kecil di dalam laut dan juga terumbu karang yang ada di sana pasti akan menjadi pengalaman yang sangat mengesankan. Di sini kamu bisa menemukan berbagai jenis ikan mulai dari angelfish, squirrelfish, clown fish dan ikan-ikan kecil berwarna-warni yang bentuknya berbeda-beda. Bagi yang mau menyelam di sini, yang sering dilakukan oleh wisatawan yang datang ke Pulau Tegal Mas Lampung adalah free diving. Sama seperti snorkeling, kamu yang melakukan free diving di tempat ini juga bisa merasakan kehidupan bawah laut dan juga melihat ikan dan terumbu karang di sana. Bedanya kalau free diving ini kamu tidak menggunakan alat bantu pernapasan seperti snorkeling. Jadi bagi Teman BuLiBi yang sudah biasa menyelam boleh melakukan free diving di sini. Kalau yang belum terbiasa, lebih baik coba snorkeling saja ya! Bermain permainan air dan darat? Pulau Tegal Mas punya fasilitasnya Di Pulau Tegal Mas, kamu bisa menikmati permainan air seperti banana boat dan jetski. Main banana boat bisa jadi lebih seru jika dilakukan ramai-ramai, baik itu bersama keluarga mauoun teman-teman. Selain banana boat, bermain jetski bisa menjadi pengalaman yang sangat seru dan menarik untuk dicoba. Nah, sebelum mulai main jetski, pastikan Teman BuLiBi memakai lifejacket dan gelang yang diberi oleh para penjaga. Ombak laut yang tenang menjadikan spot bermain jetski di Pulau Tegal Mas cukup aman. Saat bermain jetski, kamu bisa melihat pulau lain di sekelilingnya ataupun beraksi dengan maneuver membuat huruf. Teman BuLiBi yang ingin melihat dari dekat bisa bermain didekat pinggir pulau dan pastikan kurangi kecepatan agar bisa menikmati pemandangan dengan maksimal! Sudah tahu kan tentang permainan air di Pulau Tegal Mas? Kalau begitu, sekarang kita bahas permainan daratnya. Permainan darat apa sih yang bisa dilakukan? Jika biasanya naik mobil off road dilakukan di gunung, lain halnya di Pulau Tegal Mas. Para pengunjung pulau ini bisa naik mobil offroad di pinggir pantai. Di satu sisi kamu bisa melihat tebing dan laut di sisi lainnya. Selain ke pinggir pantai, kamu juga bisa keliling pulau yang keindahan pemandangannya tidak perlu diragukan lagi. Menginap di Pulau Tegal Mas Lampung? Ini list penginapannya untukmu Di Pulau Tegal Mas, ada berbagai cottage dan penginapan yang bisa kalian pilih. Beberapa diantaranya adalah Cottage Pesisir dan Cottage Sai Bathin. Fasilitas di penginapan ini pun terbilang cukup lengkap dengan tempat tidur nyaman, AC, kamar mandi, sofa, dan lemari baju. Tersedia pula sebuah villa berbentuk unik yang dilengkapi dengan 2-3 kamar tidur. Fasilitasnya pun sama lengkapnya, plus bisa menampun sekitar 8-10 orang. Dari villa ini kamu bisa menikmati keindahan alam dari terasnya. Selain villa dan cottage, ada juga penginapan Lombok Mas yang berada paling dekat dengan pantai. Jadi, dapat dipastikan beach view yang bisa kamu lihat dari sini, indahnya bukan main. Bentuk penginapan Lombok Mas ini juga sangat unik, mirip dengan Rumah Bale khas Lombok. Penginapan lain yang bentuknya mirip dengan penginapan Lombok Mas yaitu penginapan Lombok Apung atau Lombok Laut. Penginapan ini ada yang dibangun secara permanen dan ada pula yang didesain unik terapung di atas laut. Di penginapan Lombok Apung atau Lombok Laut ini ada tangga yang bisa kamu gunakan untuk turun ke laut. Namun, perhatikan dan hati-hati dengan bulu babi ya! Bagaimana? Banyak pilihannya kan? Kamu bisa memilih yang sesuai dengan keinginan maupun budget yang kamu punya! Mau naik kano? Tidak ada salahnya berkunjung ke Pulau Tegal Mas Lampung Bagi Teman BuLiBi yang belum pernah naik kano dan ingin mencobanya, saat ke Pulau Tegal Mas Lampung ini kamu bisa pergi ke pantai dan menyewa kano. Kamu dapat mencoba bermain kano di laut bersama dengan keluarga atau teman-teman. Cara main kano juga lumayan mudah, kamu hanya cukup mendayung saja. Buat kamu yang agak sensitif dan bisa mabuk laut, usahakan untuk terus bergerak mendayung saat naik kano agar rasa pusingnya dapat berkurang. Bagi kamu yang mau berkunjung ke Pulau Tegal Mas Lampung dari luar pulau, kamu bisa memilih salah satu dari 3 jalur yakni jalur udara, darat, dan laut. Kamu bisa naik bus, kapal, ataupun naik pesawat yang menuju Bandar Lampung. Setibanya di Bandar Lampung, kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Pantai Sari Ringgung lalu naik kapal nelayan atau speed boat untuk sampai ke Pulau Tegal Mas. Jika Teman BuLiBi memilih untuk naik speed boat, kalian akan sampai dalam waktu 5-10 menit. Nah, kalau kamu memilih naik kapal nelayan, mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan naik speed boat, tetapi karena pemandangan lautnya sangat indah waktu menaiki kapal pun akan terasa begitu cepat. Bagaimana? Sudah tertarik untuk ke sana? Yuk bersama-sama berkunjung ke Pulau Tegal Mas! (c) BuLiBi - [Kontributor: Nadhirah | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu! Baca juga artikel lainnya: Lihat Pinguin Patagonia di Puñihuil, Chile Panduan Liburan Santai di Pantai Canggu, Bali Tips Liburan #2 Pentingnya Liburan Ala Orang Lokal #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #kegiatanliburan #pulautegalmas #lampung Cari tiket pesawat murah:
- 7 Tempat Wisata di Kyoto Jepang yang Wajib Dikunjungi!
Kyoto merupakan kota yang menyimpan nilai sejarah penting bagi negara Jepang. Jangan lupa mampir ke tempat wisata di Kyoto Jepang yang wajib dikunjungi berikut ini! Kyoto terkenal sebagai kota budaya dan sejarah dengan kuil-kuilnya yang terkenal. Tak heran jika mengunjungi kuil-kuilnya yang indah adalah destinasi yang tak boleh terlewatkan oleh siapa saja yang berkunjung ke kota ini. Tak hanya kuil, jejak sejarah kekaisaran Jepang juga bisa tergambar dengan menelusuri beberapa istana yang masih terawat dengan baik di Kyoto. Penikmat sejarah Jepang pasti paham betul mengapa Kyoto menjadi kota yang banyak meninggalkan jejak-jejak warisan sejarah, budaya dan agama. Terletak di Pulau Honshu, Kyoto pernah menjadi ibu kota negara di jaman kekaisaran Jepang selama lebih dari seribu tahun. Pada awal zaman Sengoku, sebagian besar wilayah Kyoto memang sempat habis terbakar karena banyak peperangan yang terjadi di sini. Namun, di bawah kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi, Kyoto justru bangkit kembali dengan meninggalkan banyak bersejarah yang kini dijadikan tempat wisata di Kyoto yang menarik. Selain kecantikan alamnya yang indah dengan aliran Sungai Kamogawa yang terkenal, Kyoto sering dijuluki sebagai kota seribu kuil saking banyaknya kuil-kuil di kota ini. Saat ini, tercatat ada sekitar 1.600 kuil Buddha dan 400 kuil Shinto yang tersebar di hampir setiap sudut kota Kyoto. Jika teman BuliBi berlibur ke sini, maka jangan heran sebagian besar tempat wisata di Kyoto didominasi dengan kuil-kuilnya yang indah. Yuk, simak tempat wisata di Kyoto Jepang yang wajib dikunjungi versi BuliBi! Kiyomizudera: Tempat Wisata di Kyoto yang Tak Boleh Dilewati Kiyomizudera ini merupakan kuil yang terletak tak jauh dari pusat kota Kyoto. Kiyomizudera sendiri disebut sebagai kuil air suci karena ditemukan di dekat sumber mata air Otawa pada tahun 780. Sebagai salah satu warisan budaya dunia UNESCO, kuil ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara. Tak heran jika kuil ini selalu masuk daftar tempat wisata di Kyoto Jepang yang wajib dikunjungi. Karena berada di atas gunung yang dikelilingi pohon-pohon, kuil ini sebetulnya cocok dikunjungi setiap musim, Namun, keindahan Kiyomizudera akan lebih terasa jika teman BuliBi kunjungi saat musim semi dan musim gugur. Kuil Yasaka: Menelusuri Tempat Wisata di Kyoto dengan Kimono Berada di dekat distrik Gion yang terkenal, kuil Yasaka juga termasuk tempat wisata di Kyoto yang tidak boleh dilewatkan. Kuil ini dikenal sebagai kuil percintaan terbesar di Kyoto. Konon ada sepasang suami istri dewa yang memiliki kekuatan cinta yang sangat besar tinggal di kuil ini. Jangan kaget jika saat ke Yasaka, teman BuliBi akan menemukan banyak ornamen berlambang hati di sekitar kuil ini. Kuil Yasaka selalu banjir dikunjungi wisatawan karena banyaknya festival yang diadakan setiap bulannya. Banyak wisatawan menggunakan Kimono saat mengunjungi kuil ini agar suasana Jepangnya lebih terasa. Kamu mungkin tertarik mencoba? Fushimi Inari: Tempat Wisata di Kyoto yang Terkenal dengan Ribuan Gerbang Torii Berbeda dengan dua kuil sebelumnya, kuil Fushimi Inari terkenal dengan ribuan gerbang torii yang dipasang sepanjang jalan menuju kaki Gunung Inari. Lokasi ini memang menjadi tempat wisata di Kyoto yang wajib dikunjungi oleh penikmat fotografi karena warna gerbang torii yang mencolok menjadi kekhasannya tersendiri. Tak hanya gerbang torii yang menarik, kamu juga akan menemukan banyak patung rubah di kuil ini karena dewa di kuil ini disimbolkan dengan inari yang berarti dewa rubah. Kuil utama di Fushimi Inari disebut dengan Hendon. Saat masuk ke kuil ini, gerbang Romon yang didonasikan oleh Toyomi Hideyoshi akan menyapa teman BuliBi. Lagi-lagi, jejak sejarah bisa kamu temukan selama berwisata ke Kyoto! Kuil Kinkakuji: Kuil Beratap Emas, Tempat Wisata di Kyoto yang Terkenal! Kuil-kuil yang ada di Kyoto memang memiliki ciri khas. Kali ini BuliBi mengajak kamu untuk menjadikan kuil Kinkakuji sebagai tempat wisata di Kyoto yang tak kalah penting. Kuil ini sebetulnya telah musnah pada saat perang Onin yang menjadi awal zaman Sengoku di Jepang. Namun, kuil ini lalu dibangun kembali dengan mengacu pada sejarahnya. Sejarah yang melekat pada Kinkakuji menjadikan kuil ini sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO. Kuil beratapkan emas yang dikenal dengan Golden Pavilion sangat indah dinikmati sepanjang musim. Khusus pada musim dingin, kamu bisa melihat kuil ini diselimuti salju putih sehingga menambah kesan indah. Ryonji: Taman Batu yang Menjadi Tempat Wisata di Kyoto! Tempat Wisata di Kyoto Jepang yang wajib dikunjungi kali ini memang sedikit tidak umum. Jika biasanya sebuah taman identik dengan keindahan bunga-bunga yang bermekaran, kuil Ryonji justru terkenal dengan taman batu-batu yang mengisi satu area di kuil ini. Di taman ini, wisatawan akan menikmati taman batu ini sambil duduk santai di teras kuil. Teman BuliBi mungkin akan merasa aneh menikmati batu-batu tersebut. Namun, taman batu ini justruu dikenal sebagai mahakarya arsitektur Zen. Batu-batu yang tersebar di taman tersebut memiliki filosofi yang menarik tentang kehidupan manusia. Nijo Castle: Rumah Tokugawa sebagai Alternatif Tempat Wisata di Kyoto Banyak situs budaya Jepang yang masuk dalam warisan dunia UNESCO, istana ini termasuk salah satunya. Istana Nijo yang terletak di Kyoto ini memang dibangun setelah berakhirnya perang saudara di Jepang selama ratusan tahun. Istana ini memiliki tata ruang seperti villa dengan taman yang indah sehingga pada jaman tersebut dijadikan tempat tinggal bagi Shogun yang berasal dari Edo (Tokyo). Salah satu hal yang menarik dari tempat wisata di Kyoto adalah lantainya yang dirancang berbunyi seperti kicauan burung saat seseorang menginjakkannya. Menarik ya? Selain itu, teman BuliBi juga dapat menikmati taman atau kebun buah yang indah di sekitar istana ini. Kyoto Imperial Palace: Dulu Kerajaan, Kini Tempat Wisata di Kyoto yang Syarat Sejarah! Tempat wisata di Kyoto Jepang yang wajib dikunjungi terakhir adalah Kyoto Imperial Palace. Selain istana Nijo, istana ini wajib dikunjungi bukan saja karena kelekatannya pada sejarah, tetapi juga karena taman Gyoen indah yang ada di sekitarnya. Kyoto Imperial Palace berlokasi di Kyoto-Gyoen yang berbentuk persegi dengan panjang 1.300m dan lebar 700m. Luas sekali bukan? Namun, untuk masuk ke istana kamu harus mendaftar sebagai peserta tur gratis yang disediakan oleh kantor agensi istana. Teman BuliBi dapat mendaftar secara online atau daftar langsung ke kantor tersebut. Tapi, jika kamu tidak ingin masuk ke Istana, menyusuri taman Gyoen pada musim semi dan gugur juga pilihan yang tepat! Baik kamu yang suka dengan sejarah maupun yang tidak, Kyoto tetap menjadi kota yang wajib kamu kunjungi saat ke Jepang nantinya. Kota ini memang kaya dengan sejarah, budaya dan agama yang bisa kamu nikmati sambil merasakan keindahan dan keramahan Jepang. Jika sudah bosan dengan wisata sejarah, teman BuliBi juga dapat menemukan wisata modern seperti Kyoto Tower di kota ini. Tapi, ada satu pesan untuk teman BuliBi yang perlu diingat bahwa mengunjungi wisata sejarah juga bisa menambah wawasan kamu lho. Jadi, tak ada salahnya jika kamu berlibur sekaligus belajar tentang budaya dan sejarah Jepang. Nah, dari 7 tempat yang direkomendasikan BuliBi ini, mana tempat wisata di Kyoto yang paling menarik buat kamu kunjungi? © BuLiBi – [Kontributor: Yeyen P.] Terima kasih sudah membaca artikel ini. Ingin teman-temanmu baca juga? Jangan lupa untuk share di social mediamu ya! Baca juga: 11 Fakta Unik Jepang yang Harus Traveler Tahu Tips Liburan #4: Cari Makanan Halal Di Luar Negeri Liburan ke Jepang? Ini 5 Destinasi Wisata Anti Mainstream di Gunung Fuji #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #tempatwisatadikyoto #kyotojepang Cari tiket murah ke Jepang:
- Tips Hiking ke Gunung Lawu
Indah dan misterius. Mungkin dua kata tersebut adalah kata yang cukup menggambarkan sebuah gunung yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, Gunung Lawu. Menjulang di ketinggian 3.265mdpl membuat gunung ini masuk dalam 10 besar gunung tertinggi di Jawa. Sebelum hiking ke Gunung Lawu, ada beberapa tips yang perlu kamu tahu di bawah ini! Walaupun banyak cerita mistis yang beredar mengenai Gunung Lawu, keindahannya yang super keren tetap menarik ribuan orang dari berbagai penjuru untuk berkunjung ke gunung ini. Teman BuLiBi tahu nggak kalau Candi Cetho merupakan salah satu pilihan terbaik untuk memulai pendakian? Nah, bagaimana sih proses pendakiannya? Apa saja yang akan ditemui ketika hiking ke Gunung Lawu? Simak tips berikut ini ya! Basecamp terciamik, Candi Cetho Candi Cetho berada di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Lokasi ini selain berfungsi sebagai basecamp, juga memiliki area wisata yang bisa Teman BuLiBi kunjungi sebelum mendaki Gunung Lawu. Jalur ini memang merupakan jalur terpanjang jika dibandingkan dengan kedua jalur lainnya yaitu Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu. Tapi jangan salah, justru di jalur inilah yang akan sangat memanjakan mata kamu! Akses hiking ke Gunung Lawu Terminal Tawangmangu adalah acuan termudah untuk menuju Candi Cetho, terutama untuk kalmu yang menggunakan transportasi umum. Jika Teman BuLiBi naik kereta, Stasiun Solo Balapan akan menjadi tujuan akhir kereta kalian. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan naik bus jurusan Terminal Tawangmangu. Dari terminal ini kalian bisa menggunakan angkutan menuju Karang Pandan, lalu ke Terminal Kemuning. Perjalanan disambung dengan ojek hingga ke basecamp Candi Cetho. Keadaan basecamp-nya pun cukup terawat baik. Hanya dengan 15 ribu rupiah, kalian sudah bisa memarkir kendaraan dengan aman bagi yang membawa kendaraan pribadi, tempat istirahat yang bersih dan nyaman, serta tiket masuk pendakian (tidak termasuk tiket ke candi). Lokasi basecamp yang juga merupakan area wisata menjadikan area ini dipadati oleh penjual makanan dan minuman. Terakhir, jangan lupa daftarkan diri kalian sebelum mulai mendaki supaya pihak pengelola dapat segera membantu apabila terjadi kendala selama pendakian. Waktu berangkat menentukan waktu istirahat Untuk kalian yang ingin melaksanakan pendakian, biasanya waktu yang diperlukan untuk naik dan turun gunung ini memakan waktu 2 hari 1 malam, dengan asumsi pendakian normal ditambah dengan waktu bermalam. Sekedar tips buat menghemat tenaga, Teman BuLiBi bisa membeli makanan matang dari basecamp untuk makan siang di perjalanan. Perjalanan dimulai. Di awal pendakian kaamu akan disambut dengan pemandangan pegunungan dan suasana yang sangat sejuk .Jalan semen yang tertata sangat rapi menandakan kalian masih berada di Area Wisata Candi Cetho. Setelah memasuki sebuah gerbang kecil yang terbuat dari kayu, kita mulai masuk ke jalan setapak dengan vegetasi yang masih cukup terbuka. Dari sini, jalur yang akan kamu lewati sudah berubah menjadi tanah. Perjalanan ke pos 1 memakan waktu sekitar 1 jam, dengan jalur yang landai dan sangat memanjakan kaki. Sebuah shelter dan pipa air yang bocor menandakan bahwa lokasi tersebut adalah Pos 1 Mbah Branti (1702 MDPL). Jalur menuju Pos 2 Brakseng (1902 MDPL) tidak jauh berbeda. Jalanan didominasi tanah yang cukup padat dan pepohonan yang masih agak terbuka. Dengan waktu kurang lebih, kalian akan menjumpai area yang cukup luas baik itu di area shelter maupun setelah shelter. Tapi Teman BuLiBi tidak disarankan untuk mendirikan camp di sini ya, karena perjalanan masih sangat panjang. Mata air dan pendamping pendakian. Menuju Pos 3, jalur mulai menanjak dan berbentuk seperti tangga alami. Buat Teman BuLiBi yang mau hiking ke Gunung Lawu jangan lupa perhatikan cuaca, ya. Bulan – bulan terbaik untuk mendaki gunung adalah antara Mei – September, memang akan sedikit berdebu tapi lebih baik daripada badai bukan? Walau begitu, jas hujan tetap menjadi barang wajib ya! Ada satu hal yang sangat dicintai pendaki di jalur ini. yap! sumber air gratis. Di antara Pos 2 dan Pos 3 terdapat pipa air yang dapat kalian manfaatkan untuk mengisi persediaan air. Pipa tersebut sebenarnya merupakan pipa pengairan masyarakat untuk kebutuhan ladang ataupun pengairan ke rumah rumah. Perjalanan menuju Pos 3 adalah yang terjauh dengan waktu tempuh 1,5 – 2 jam perjalanan. Setelah melewati Pos 3 Cemorodowo (2251 MDPL), kalian harus menghadapi fase terberat di jalur pendakian ini. Tingkat kemiringan bertambah, bonus yang jarang bahkan hampir tidak ada, ditambah lagi kondisi tanah berdebu membuat jalur ini menjadi momok tersendiri bagi para pendaki Gunung Lawu jalur Candi Cetho ini. Tapi tidak perlu takut, karena terkadang kalian akan ditemani oleh seekor burung Jalak Gading. Menurut cerita yang beredar, apabila kalian didatangi oleh burung ini maka kalian akan dituntun sepanjang pendakian hingga tujuan dengan selamat. Camping Area di Pos 4 Penggik (2551 MDPL) terbilang sangat sedikit dan dikelilingi jurang di sekitarnya, sehingga kurang disarankan untuk mendirikan tenda di sini. Tapi jika Teman BuLiBi cukup beruntung, terdapat satu area yang cukup luas untuk dua tenda sekaligus di bagian bawah shelter Pos 4. Nah, apabila memang dirasa fisik tidak bisa diajak kompromi, Pos 3 bisa menjadi opsi mendirikan camp. Jalur menuju pos 4 yang berat ditambah lokasi camp yang juga minim akan mengharuskan kalian untuk melanjutkan perjalanan hingga Pos 5. Harta tersembunyi Gunung Lawu via Candi Cetho Inilah mengapa akan lebih tepat jika kalian ingin hiking ke Gunung Lawu, kalian perlu memulai mendaki dari basecamp sejak pagi hari. Sehingga dengan perjalanan yang santai kalian tidak harus terpaksa mendirikan tenda di pos 3 atau 4. Utuk menuju pos 5, Teman BuLiBi akan dihadang oleh beberapa tanjakan dan untungnya kali ini alam menyediakan beberapa bonus (tanah landai). Tapi yang perlu kamu tahu adalah tanjakan-tanjakan itu nantinya akan menambah nikmatnya melihat pemandangan yang super keren, yaitu perpaduan yang sangat indah dari luasnya sabana, perbukitan, dan pepohonan yang menyegarkan mata di Pos 5 Bulak Peperangan (2850 MDPL). Pos 5 adalah salah satu tempat favorit para pendaki untuk mendirikan tenda, karena tempatnya yang merupakan sabana super luas dan super indah (mungkin juga super dingin) bahkan cukup untuk menampung puluhan tenda sekaligus. Perjalanan menuju Pos 5 ini memakan waktu sekitar 70 menit dari Pos 4 Penggik. Lokasinya yang sedikit terbuka membuat kalian akan menikmati sapaan angin lembah Gunung Lawu. Jika kondisi fisik masih oke dan waktu belum menjelang sore, dengan satu tanjakan lagi kalian akan akan sampai di Gupak Menjangan (2952 MDPL). Di sini, lagi lagi kalian akan disuguhi sabana rumput Gunung Lawu sejauh mata memandang. Pada dasarnya Gupak Menjangan bukanlah salah satu pos pendakian, melainkan sebuah camping ground yang terdiri dari tanah lapang dan beberapa pepohonan yang akan melindungi tenda kalian dari angin gunung. Di Gupak Menjangan ini juga terdapat sebuah kolam yang terkadang akan terisi air terutama di musim hujan. Namun, perlu kamu ingat bahwa air tersebut bukanlah sumber air. Jadi, selalu perhatikan kebersihan airnya ya! Puncak Ritual dan Puncak Sejati Apabila kalian memutuskan untuk bermalam di Gupak Menjangan, perjalanan menuju puncak akan jauh lebih dekat. Biasanya untuk memperoleh pemandangan sunrise di puncak, perjalanan harus dimulai dari pukul 3 – 4 pagi. Namun, udara yang dingin dan oksigen yang tipis dapat menjadi konsekuensi perjalanan tersebut. Perjalanan dilanjutkan menuju Pasar Dieng, dengan pepohonan yang semakin sedikit di area ini. Tapi Teman BuLiBi akan dibuat takjub dengan luasnya Sabana Gupak Menjangan. Mendekati Pasar Dieng, kalian akan mulai memasuki jalur setapak dengan pepohonan yang mulai kembali mendampingi perjalanan kalian. Dengan waktu 45 menit – 1 jam, kamu akan sampai di Pasar Dieng yang ditandai dengan banyak bebatuan dan jalur yang bercabang cukup banyak. Jika kamu ingin melanjutkan perjalanan, pastikan kalian bisa melihat jalur dengan jelas dan pastikan pula tidak ada kabut yang menutupi area tersebut. Jalan yang bercabang bisa menyulitkan kamu dalam menentukan arah menuju puncak Gunung Lawu. Di ketinggian 3170 MDPL terdapat sebuah rumah beratap hitam yang bernama Hargo Dalem. Menurut warga, di tempat inilah biasanya diadakan ritual di gunung ini, selain itu konon kabarnya Hargo Dalem merupakan lokasi moksa raja terakhir Kerajaan Majapahit, Prabu Brawijaya V. Setelah melewati Hargo Dalem, dengan kurang lebih 300 meter dari Hargo Dalem, kalian akan sampai di Hargo Dumilah, puncak tertinggi Gunung Lawu di ketinggian 3.265 MDPL. Dari puncak itu kalian dapat melihat luasnya sabana dan juga terdapat satu lokasi foto yang cukup unik namun juga sedikit berbahaya di bagian bawah puncak. Pastikan kalian mengabadikan diri kalian dengan aman, yes?. Tutup pendakian dengan mampir ke Warung Pecel Mbok Yem Belum menjadi sarjana hiking ke Gunung Lawu jika belum mengunjungi Warung Nasi Pecel Mbok Yem. Dengan merogoh kocek kurang dari Rp20.000 kalian sudah mendapatkan sepiring nasi pecel dan segelas teh hangat. Memang sedikit nggak masuk akal kalau dipikir, bagaimana caranya seorang perempuan dengan umur yang tidak muda lagi mampu bertahan di dinginnya puncak Gunung Lawu? Posisi warung ini juga nggak main – main, lho! Hanya sekitar 10 menit dari Puncak Hargo Dumilah. Menurut cerita yang beredar, Mbok Yem ini akan turun dan bertemu saudaranya di bulan Ramadan dan kemudian kembali naik dan menghabiskan waktu hingga berbulan – bulan di atas gunung. Gunung Lawu memang terkenal dengan cerita dan juga keindahannya yang melegenda. Tapi semua itu akan tetap abadi jika para pendaki juga selalu menjaga kondisi Gunung Lawu. Untuk kalian yang berencana hiking ke Gunung Lawu jangan pernah memetik ataupun membawa pulang apapun kecuali sampah. Utamakan keselamatan! Impian pendaki bukanlah mencapai puncak melainkan kembali pulang dan dapat memberikan ceritanya kepada orang orang tercinta. So, kapan kamu mau memutuskan berangkat? (c) BuLiBi - [Kontributor: Ricko Kusuma | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu! Baca juga: Kantongin Tips Hiking Untuk Pemula Berikut, Yuk! Tips Liburan#5: Tips Backpacker Untuk Para Ladies Tips Liburan#3: Kerja Freelance Biar Bisa Liburan Kapan Saja #bulibi #bukanlibranbiasa #tipsliburan #gununglawu #hikingkegununglawu Cari tiket pesawat murah:
- 5 Tips Liburan ke Solo yang Harus Kamu Ketahui
Sebelum booking tiket dan kamar hotel, baca dulu tips liburan ke solo berikut agar liburanmu lebih berarti! Sudah beberapa kali ke Jogja, namun penasaran untuk mengunjungi kota-kota di sekelilingnya, salah satunya Solo? Kota yang disebut sebagai saudara dari Jogja ini juga memiliki banyak destinasi untuk berlibur yang tidak kalah menarik untuk dicoba, loh. Wisata alam, wisata kuliner, sampai museum, Solo juga merupakan tempat yang tidak kalah asyik untuk dijelajahi. Berbicara seputar tempat wisata, Solo memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri sebagai salah satu pilihan untuk berlibur. Bahkan, untuk Teman BuLiBi yang berencana liburan on budget, Solo juga bisa menjadi pilihan destinasi wisata yang budget friendly. Sudah terbayang serunya menjelajahi kota, menikmati kuliner khas yang menggiurkan, atau wisata alam yang breathtaking di Solo? Nah, tentunya kamu membutuhkan beberapa persiapan dan tips liburan ke Solo supaya liburan kali ini menjadi lebih berkesan. Sebelum menjelajah kota yang memiliki dua keraton ini, baik itu pertama kali maupun kunjungan ke sekian kali, yuk simak beberapa tips liburan ke Solo supaya liburanmu menjadi lebih menyenangkan dan pastinya memorable. 1. Selalu tentukan budget, apalagi budget maksimal. Tips liburan ke Solo yang pertama ini mungkin terdengar simple tapi penting yaitu jangan lupa untuk pasang budget liburan! Berencana liburan on budget? Solo memang kota yang tepat untuk melakukan hal tersebut. Meskipun Solo terkenal sebagai destinasi wisata yang ramah di kantong, tidak jarang hal ini justru membuat para wisatawan kalap dan tanpa sadar banyak merogoh kocek. Makanan, tempat wisata, sampai belanja sebenarnya bisa didapatkan dengan harga yang murah, loh. Beberapa tips liburan ke Solo seputar budget adalah jangan lupa untuk mencatat pengeluaran harian. Seputar on budget things di Solo, misalnya untuk makanan, mungkin Teman BuLiBi tidak terlalu into kuliner, biasanya Solo memiliki banyak tempat yang menyediakan tempat makan yang harga satu porsinya kurang dari Rp10.000. Mungkin, apabila terpaksa harus grocery shopping karena ada beberapa kebutuhan yang habis dan harus beli, kamu bisa berkunjung ke swalayan seperti Luwes. Luwes di Solo memiliki banyak cabang (Sami Luwes, Luwes Loji Wetan, Luwes Kestalan, dan lain-lain), biasanya di sana menawarkan harga yang lebih murah. 2. Ke Solo untuk wisata kuliner? Pastikan waktu operasionalnya, ya! Berencana liburan ke Solo untuk wisata kuliner? Kali ini, tips liburan ke Solo seputar kuliner adalah jangan lupa untuk selalu cek jam buka tempat wisata kuliner yang akan dikunjungi. Biasanya, tempat wisata kuliner di Solo, buka antara pagi atau malam. Ada yang sebelum jam 12:00 siang bahkan jam 10:00 sudah ludes atau tutup, ada pula yang baru buka sekitar jam 19:00 - 20:00. Apalagi jika berkunjung ke tempat kuliner yang terkenal, bersiaplah untuk antre atau datang lebih awal. Salah satu tempat kuliner yang populer adalah Tengkleng Klewer Bu Edi. Tengkleng yang legendaris ini buka pukul 12 siang dan selalu ramai antrian. Tempatnya yang kecil kurang memadai dengan banyak pengunjung baik yang makan ataupun menunggu antrian dan di siang bolong kadang melelahkan. Kan, tidak ingin sudah jauh-jauh ke Solo dan kepingin merasakan tengkleng ini, namun tidak jadi karena gak tahan nunggu ataupun kehabisan? Teman BuLiBi dapat cek lewat search engine atau Instagram seputar Kota Solo terkait tempat kuliner yang hendak dikunjungi. Biasanya, informasi online paling helpful didapat dari review wisatawan yang pernah berkunjung ke tempat tersebut. 3. Jalan-jalan naik kereta unik sambil berwisata di Solo! Salah satu keunikan Kota Solo adalah masih adanya rel kereta aktif di jalan raya, terlebih salah satu jalan yang dilintasi rel ini adalah jalan protokol di Kota Solo, yaitu Jalan Slamet Riyadi. Biasanya, ketika berbicara seputar rel di jalan ini, banyak orang langsung merujuk pada kereta Jaladara, yang merupakan sebuah kereta uap kuno. Namun, kereta Jaladara ini tidak dibuka untuk umum, melainkan hanya dapat disewa seharga 4 juta Rupiah untuk 70 penumpang dikarenakan harga bahan bakarnya yang tidak murah. Namun, jangan khawatir! Hal ini menjadi salah satu tips liburan di Solo yang tidak kalah menyenangkan yaitu dengan naik kereta Batara Kresna, apalagi Teman BuLiBi yang ingin mengeksplor Kabupaten Wonogiri yang tidak jauh dari Kota Solo. Cukup merogoh kocek seharga Rp4.000 dengan rute Purwosari, Solo Kota, Sukoharjo, Pasar Nguter, dan berakhir di Wonogiri, pengunjung dapat menikmati sensasi menaiki kereta di jalan raya ini. Kereta Batara Kresna sendiri memiliki jadwal yang cukup terbatas, hanya dua kali perjalanan dari Solo dan Wonogiri dengan jarak waktu yang hampir sama. Jadi, apabila tidak ada niatan untuk menginap di Wonogiri, salah satu alternatif kembali ke Kota Solo adalah dengan menggunakan bus, atau apabila tujuannya hanya sekadar melewati Jalan Slamet Riyadi saja, pengunjung dapat menaiki kereta hanya sampai Stasiun Solo Kota. Menaiki kereta Batara Kresna ini dapat menjadi tips liburan di Solo yang pas apabila ingin mencoba menelusuri rel di Jalan Slamet Riyadi karena kereta Jaladara sendiri hanya beroperasi dari Stasiun Purwosari sampai Stasiun Solo Kota. 4. Berniat menjelajah wisata alam di sekitar wilayah Solo Raya? Sangat disarankan untuk sewa mobil! Banyak yang merekomendasikan tempat-tempat wisata di Tawangmangu apabila berbicara seputar wisata alam atau tempat wisata yang challenging di Solo. Namun, Teman BuLiBi tahu nggak kalau mayoritas wisata alam di Tawangmangu tersebut sebenarnya lumayan jauh dari pusat Kota Solo sendiri? Tawangmangu sendiri sudah masuk wilayah Kabupaten Karanganyar. Jarak dari Kota Solo ke Tawangmangu bisa memakan waktu satu sampai dua jam tergantung traffic dan kondisi lainnya. Ini bisa menjadi tips liburan ke Solo, apabila kamu berniat untuk menjelajahi wisata alam di daerah Tawangmangu, lebih baik menyewa mobil baik itu menggunakan supir atau menyetir sendiri. Tips liburan ke Solo ini akan lebih efisien apabila Teman BuLiBi bepergian bersama teman-teman. Hal ini dikarenakan menggunakan transportasi online kurang efisien, terutama saat rute balik dari Tawangmangu ke Kota Solo masih jarang adanya transportasi online. Selain itu, meskipun sudah ada beberapa transportasi umum ke dan dari Tawangmangu, jumlah dan waktunya masih terbatas sehingga nantinya akan diburu-buru waktu. 5. Jangan lupa untuk senyum dan sapa pada penduduk sekitar! Kali ini, yang akan dibahas merupakan tips liburan ke Solo yang sederhana, namun akan membuat perjalanan di Solo menjadi lebih menyenangkan. Jangan lupa untuk berikan senyum atau sekadar menyapa warga sekitar. Ya, penduduk sekitar sangat senang apabila diberikan senyum dan disapa meskipun dari orang yang tidak dikenal, baik itu sekadar salam, anggukan kepala, atau sebatas senyum. Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan dan sifat orang Jawa yang bikin terpesona. Tips liburan ke Solo kali ini memang terdengar simple, namun penduduk lokal akan lebih merasa dihargai dan kita pun sebagai turis akan senang juga. Nah, berikut adalah beberapa tips liburan di Solo yang akan membuat liburanmu menjadi lebih menyenangkan! Sewaktu membuat itinerary where to go dan where to eat di Solo, jangan lupa untuk selalu cek waktu operasional khususnya wisata kuliner dan kelola budget! Selain itu, apabila Teman BuLiBi memiliki waktu luang, sempatkan untuk mencoba menaiki kereta Batara Kresna untuk merasakan sensasi berkeliling jalan protokol Slamet Riyadi menggunakan kereta. Berniat untuk wisata alam bersama teman-teman di wilayah Solo Raya? Lebih baik sewa mobil supaya lebih efisien. Terakhir, pastikan untuk selalu senyum dan ramah terhadap penduduk sekitar ya, karena small things can change someone’s day. Setelah membaca tips liburan di Solo ini, segera susun itinerary sehingga liburan kamu di Solo menjadi lebih menyenangkan! (c) BuLiBi - [Kontributor: Amanda | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu! Baca juga artikel lainnya: 5 Cara Menjelajahi Tempat Wisata di Solo untuk Liburan yang Lebih Menyenangkan Liburan ke Jogja Wajib ke 5 Tempat Ini! Tips Liburan#3: Kerja Freelance Biar Bisa Liburan Kapan Saja #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #tipsliburankesolo #liburankesolo #solo Rekomendasi penginapan di Solo:
- Biaya Hidup di Jepang: selengkapnya!
Jepang memang memiliki daya tarik tersendiri sehingga membuat orang ingin berkunjung bahkan tinggal di Negeri Sakura ini. Selain keindahan alam dan kemajuan teknologi yang luar biasa, Jepang juga memberikan banyak peluang menarik bagi mahasiswa maupun pekerja untuk mencari ilmu dan pekerjaan. Sayangnya, biaya hidup di Jepang termasuk salah satu yang termahal di dunia sehingga ada pula yang ragu dan mengurungkan niatnya. Sebagai salah satu negara maju di kawasan Benua Asia, Jepang tidak hanya menarik bagi orang Asia saja. Negara yang identik dengan samurai ini juga menjadi salah satu negara tujuan bagi orang Eropa untuk liburan, sekolah maupun bekerja. Bagi sebagian besar orang Eropa, biaya hidup di Jepang mungkin tidak jauh berbeda, tapi bagi orang Indonesia biaya hidup ini bisa membuat kamu pusing mendengarnya. Banyak komponen biaya hidup di Jepang yang membuat nilainya fantastis. Sebetulnya, nilai biaya-biaya tersebut juga tergantung kota yang akan ditempati. Sama seperti di Indonesia, biaya hidup di Jakarta tentu akan berbeda dengan Yogyakarta. Tapi, kamu juga perlu ketahui bahwa pendapatan di Jepang relatif tinggi sehingga dapat mengimbangi biaya hidupnya. Nah, sebelum teman BuliBi berencana tinggal di Jepang ada baiknya kamu tahu biaya-biaya apa saja yang perlu diperhatikan. “Apato”: Biaya Hidup di Jepang yang Paling Menguras Kantong Orang di Jepang sering menyebut rumah atau apartemen dengan istilah “apato”. Urusan “apato” ini memang paling menguras kantong. Tak jauh berbeda dengan di sebagian besar negara, biaya sewa apartemen tergantung dengan lokasi, akses transportasi dan usia bangunan. Untuk memangkas biaya hidup di Jepang ini, banyak penduduk asli maupun mahasiswa dan pekerja asing memilih “apato” yang berada di pinggiran kota sehingga relatif jauh dari kampus atau kantor. Meskipun lebih murah, harga sewa “apato” ini tetap saja mahal untuk ukuran orang Indonesia. Di Kyoto saja, harga sewa apartemen kecil yang diperuntukkan lajang bisa mencapai 42.000 yen atau sekitar Rp. 5.460.000. Biaya sewa ini tentu akan semakin tinggi jika dibandingkan dengan kota besar seperti Tokyo dan Osaka. Jadi, kamu mungkin bisa memilih tinggal di kota-kota kecil seperti Kobe agar dapat mengurangi biaya sewa ini. Namun, kamu juga perlu mempertimbangkan biaya transportasi sebelum memutuskan lokasi tempat tinggal. Mengatasi Biaya Hidup di Jepang untuk Urusan Perut Tidak hanya bagi wisatawan, biaya hidup di Jepang terkait urusan perut ini memang termasuk mahal. Tapi, ini juga tergantung kebiasaan kamu. Sebagai residen, baik berstatus sebagai mahasiswa atau pekerja, kamu tidak mungkin makan di restoran setiap saat. Untuk informasi saja, makan di restoran biasa bisa mencapai 1.200 yen atau sekitar Rp. 150.000 untuk sekali makan. Alternatif yang biasanya digunakan untuk mengurangi porsi biaya ini adalah dengan membeli makan/bento di restoran cepat saji atau convenience store seperti Family Mart, Lawson atau Seven Eleven. Harga sekali makan di “konbini” ini bisa mencapai 600 yen atau sekitar Rp. 80.000 untuk sekali makan bento dengan isi yang lumayan lengkap. Tapi, memasak sendiri di rumah adalah solusi paling tepat untuk lebih hemat. Teman BuliBi dapat berbelanja bahan makanan di supermarket atau pasar, lalu memasak sendiri di rumah. Dengan cara ini kamu dapat menghabiskan hanya 350 yen atau sekitar Rp. 45.000 untuk sehari. Tak hanya hemat, kemampuan memasakmu tentu akan meningkat dengan sendirinya! Listrik, Air dan Gas: Biaya Hidup di Jepang yang Perlu Dipertimbangkan Biaya hidup di Jepang lainnya yang perlu kamu ketahui adalah biaya tambahan ini. Saat menyewa apartemen di Jepang, kamu juga perlu memerhatikan biaya pelengkap lainnnya seperti listrik, air dan gas. Umumnya, biaya-biaya ini akan dipisahkan dari biaya sewa yang sudah dibayarkan untuk “apato”. Listrik adalah komponen paling mahal untuk bagian ini. Di Jepang, Air Conditioner (AC) memiliki dua fungsi penting sebagai pendingin sekaligus penghangat ruangan. Jika musim dingin, penghangat ruangan menjadi sangat esensial. Biaya yang harus kamu keluarkan bisa mencapai 6.500 yen atau Rp. 845.000 per bulan. Saat musim panas, teman BuliBi mungkin bisa menggantinya dengan alternatif kipas angin yang pasti akan memakan biaya listrik lebih murah meskipun kurang nyaman. Sedangkan biaya air bisa mencapai 2.000 yen atau sekitar Rp. 260.000 per bulan dan gas sekitar 4.000 yen atau setara Rp. 520.000 per bulan, tergantung pemakaian. Solusi Biaya Hidup di Jepang yang Mahal terkait Transportasi Tak hanya tempat tinggal, biaya hidup di Jepang yang menguras dompet adalah masalah transportasi. Transportasi umum di Jepang memang dikenal super lengkap, bersih dan nyaman. Kereta dan bus adalah alat transportasi yang paling sering digunakan oleh orang Jepang. Terkenal sebagai negara yang disiplin, ketepatan waktu transportasi umum ini tidak perlu diragukan lagi. Untuk di kota seperti Kyoto, satu kali naik bus berbiaya 230 yen atau sekitar Rp. 30.000. Jika kamu perlu pergi ke banyak tempat dalam sehari, kamu bisa menggunakan one-day pass Kyoto Bus seharga 600 yen atau sekitar Rp. 80.000. Dengan tiket ini kamu bisa menggunakan bus dengan naik turun berapa kali pun. Tiket bus jenis ini bisa digunakan oleh residen maupun wisatawan. Selain itu, di Jepang ada tiket kereta langganan dengan biaya 10.000 yen atau sekitar Rp. 1.300.000 per bulan. Jika mobilitas kamu selama tinggal di Jepang cukup tinggi, teman BuliBi dapat berlangganan tiket ini sehingga dapat berhemat. Tapi, cara yang paling tepat untuk berhemat adalah dengan menggunakan sepeda. Kamu bisa menemui banyak orang lokal menggunakan sepeda sebagai alternatif, khususnya di kota-kota yang sepi seperti Kyoto. Kamu bisa membeli sepeda seharga 10.000 yen di Jepang, sedangkan ongkos parkir sepeda tak sampai 2.000 yen atau Rp. 260.000 per bulan. Untuk itu, saat memilih tempat tinggal kamu perlu pula mempertimbangkan biaya transportasi ini. Telepon dan Internet: Biaya Hidup di Jepang yang Tak Kalah Penting Telepon dan internet adalah komponen yang tidak bisa kamu lupakan, termasuk ketika membahas biaya hidup di Jepang. Hidup di jaman modern, kedua hal ini memang sangat esensial. Kamu mungkin sekarang sudah tidak masalah hidup tanpa televisi, tetapi kamu akan cukup stress jika tidak memiliki akses telepon dan internet. Seperti umumnya di negara maju, kecepatan akses internet di Jepang sangat tinggi. Namun, urusan biaya yang harus dikeluarkan per bulan jika berlangganan wifi di apartemen bisa mencapai 5.000 yen atau sekitar Rp. 650.000 per bulan. Jika kamu tinggal sebagai pelajar atau pekerja, kamu bisa mengabaikan hal ini dengan memanfaatkan internet kampus atau kantor. Sedangkan biaya ponsel bisa mencapai 4.000 yen atau sekitar Rp. 520.000 per bulan. Selain biaya-biaya hidup di Jepang yang tim BuliBu sampaikan di atas, kamu juga perlu memerhatikan biaya tambahan lainnya seperti biaya kesehatan, belanja pakaian dan kebutuhan hiburan. Ketiga biaya ini sifatnya memang tidak setiap hari, tetapi memastikan kamu mengalokasikan dana untuk hal-hal ini juga penting. Untuk kebutuhan pakaian, Jepang punya banyak pusat perbelanjaan dari pakaian baru bermerek hingga baju bekas pakai dengan kualitas bagus dan hemat. Sedangkan kebutuhan hiburan, kamu bisa mencari alternatif hiburan gratis yang banyak juga tersedia di Jepang. Jika berencana tinggal lama di Jepang, kamu juga perlu mempertimbangkan biaya kesehatan ini karena Jepang mewajibkan residennya membayar asuransi untuk mereka yang tinggal lebih dari 1 tahun. Setelah tahu biaya-biaya ini, apa teman BuliBi sudah siap tinggal di Jepang? © BuLiBi – [Kontributor: Yeyen P.] Terima kasih sudah membaca artikel ini. Ingin teman-temanmu baca juga? Jangan lupa untuk share di social mediamu ya! Baca juga: 11 Fakta Unik Jepang yang Harus Traveler Tahu Tips Liburan #3: Kerja Freelance Biar Bisa Liburan Kapan Saja Tips Liburan #4: Cari Makanan Halal Di Luar Negeri #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #biayahidupdijepang #jepang Cari tiket murah ke Jepang:
- Itinerary Kota Tua Jakarta
Teman BuLiBi pernah mengunjungi Kota Tua saat berada di Jakarta? Atau belum pernah sama sekali ke sana? Kalau belum, kamu perlu coba berkunjung ke sana. Kawasannya penuh dengan jejak-jejak peninggalan Belanda. Setiap sudutnya memiliki banyak kenangan yang berbekas bagi Indonesia. Rasa penasaranmu tentang sejarah Indonesia dapat terjawab dengan berkunjung ke sini! Untuk sebagian orang yang pernah ke Jakarta, liburan ke ibu kota ini mungkin bukan hal luar biasa. Namun, dengan wilayahnya yang sangat luas, ada beragam kisah tersembunyi yang tersimpan di banyak tempatnya, salah satu tempat yang menyimpan kisah tersebut adalah Kota Tua. Di Kota Tua berbagai tempat seperti pasar, bangunan kuno, tempat makan, hingga suasanya akan mengingatkanmu pada era penjajahan Belanda. Bangunan yang digunakan untuk museum-museum dan tempat-tempat dengan nilai sejarah bisa kamu temukan di sana, baik dalam keadaan utuh maupun sudah ditata ulang. Nah, biar kalian lebih tau tentang tempat ini, berikut itinerary Kota Tua Jakarta yang wajib Teman BuLiBi ingat sebagai acuan saat akan pergi ke sana! Bagaimana sih cara pergi ke Kota Tua Jakarta? Kalau kamu berada di Jakarta dan ingin pergi ke Kota Tua, usahakan berangkat di pagi hari ya, biar kamu bisa berkeliling dan mengamati Kota Tua dalam waktu yang lebih lama. Ada 2 pilihan transportasi yang bisa kamu gunakan untuk ke Kota Tua, yaitu KRL atau bus Transjakarta. Carilah halte atau stasiun terdekat dari tempatmu! Kereta yang biasanya digunakan untuk pergi ke Kota Tua adalah commuter line rute pink, merah, dan biru. Tinggal tanya ke loket, nanti petugas akan memberi tahu rute mana saja yang dapat ditempuh jika pergi dari stasiun tempat keberangkatanmu. Setelah naik kereta, kamu bisa turun di Stasiun Jakarta Kota. Nah, bagi Teman BuLiBi yang menggunakan bus Transjakarta, kamu bisa naik bus Koridor 1 atau Koridor 12A. Jika menggunakan Transjakarta Koridor 1, kamu bisa turun di halte terakhir yaitu Halte Kota. Kalau Teman BuLiBi memilih rute 12A, kamu bisa turun di Halte Jembatan Kota Intan, Museum Fatahillah maupun Kota. Tapi agar lebih dekat dengan tempat wisatanya, sebaiknya turun di Halte Museum Fatahillah. Untuk biaya perjalanan, jika kamu menggunakan kereta biayanya hanya Rp3.000. Biaya tersebut diperuntukkan bagi kalian yang baru pertama kali menggunakan KRL dan untuk 20 km perjalanan pertama kamu. Kalau mau bayar dengan biaya sebesar Rp3.000, kamu bisa beli kartu non tunai di loket. Sedangkan kalau kamu memilih naik bus Transjakarta, biayanya hanya Rp3.500 dengan menggunakan e-money. Untuk estimasi waktu perjalanannya, naik kereta lebih cepat dibanding naik bus. Kalian tinggal pilih transportasi apa yang mau kalian pakai! Berkunjung ke tempat wisata di Kota Tua Jakarta yang memuaskan rasa ingin tahumu Di kawasan Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta ada berbagai tempat yang bisa memuaskan rasa ingin tahumu, terutama soal peninggalan di era Batavia. Setelah turun dari Stasiun Jakarta Kota, kamu cukup berjalan kaki lurus saja dari pintu keluar stasiun. Nanti di sebelah kiri jalan kamu akan menemukan kawasan Taman Fatahillah yang dikelilingi oleh bangunan museum. Begitu pula dengan yang menggunakan Transjakarta, dari Halte Kota kamu bisa berjalan menuju ke Taman Fatahillah yang jaraknya sekitar 500m melalui Jalan Lada. Saat berada di Taman Fatahillah, dari berbagai sisi kamu dapat melihat gedung-gedung seperti Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) dan Museum Wayang. Bagi yang ingin tahu tentang Museum Sejarah Jakarta bisa baca di Wajib Dikunjungi! Tempat Wisata di Jakarta ya! Museum Wayang Kota Tua Jakarta Museum Wayang mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 13 Agustus 1945, hanya beda beberapa hari dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Museum ini buka dari hari Selasa sampai Minggu. Jam bukanya untuk hari Selasa sampai Jumat dari jam 9:00 - 15:00. Sedangkan saat akhir pekan, museum buka dari pukul 9:00 - 20:00. Harga tiket masuk ke Museum Wayang hanya Rp5.000 untuk orang dewasa. Untuk mahasiswa harganya Rp.3000 dan untuk anak-anak hanya Rp2.000 saja. Sangat terjangkau kan? Di museum ini ada apa aja sih? Di Museum Wayang Kota Tua Jakarta pastinya kamu bisa melihat berbagai jenis wayang dan ada juga boneka dari luar negeri. Koleksi wayang yang ada tak hanya berasal dari Indonesia saja, tapi juga dari beberapa negara lain. Beberapa diantaranya adalah India, Cina, Suriname, serta dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. Makan siang di Kota Tua Jakarta Setelah berkunjung ke museum, perutmu sudah mulai lapar? Kamu bisa makan siang di café maupun berbagai tempat makan yang ada di kawasan Kota Tua Jakarta, salah satunya adalah Café Batavia. Gaya cafe yang vintage mengingatkan kita akan suasana Batavia. Menu-menu yang ada di sini beraneka ragam, mulai dari masakan khas Indonesia hingga masakan ala Eropa dan Australia. Restoran lainnya yang ada di Taman Fatahillah adalah Batavia Market, Rumah Makan Putri Hasian dan Baso Aci Ganteng. Batavia Market letaknya berada di Gedung Pos Indonesia. Restoran ini menyajikan berbagai menu seperti soto betawi, nasi ayam Woku, nasi goreng, chicken Katsu, aneka burger dan snack, serta berbagai macam dessert yang bentuknya unik-unik dan juga minuman. Rumah Makan Putri Hasian menyediakan masakan khas Padang, sedangkan Baso Aci Ganteng menghidangkan berbagai macam bakso dengan kisaran harga Rp20.000. Restoran-restoran ini jaraknya sangat dekat kok dengan Museum Wayang maupun Museum Fatahillah. Teman BuLiBi hanya perlu berjalan kaki sejauh 100 sampai 150m saja. Tidak jauh kan? Sore hari di Taman Fatahillah dan Sekelilingnya Setelah puas menyantap makan siang di restoran terdekat, sore harinya kamu bisa melihat suasana Kota Tua Jakarta di Taman Fatahillah. Kamu juga bisa menyewa sepeda ontel untuk mengelilingi area taman. Menjelajahi sudut-sudut kota sambil mencari spot foto dengan berlatar gedung-gedung lama pun boleh dicoba. Meski bangunannya tak lagi bagus seperti dulu, bangunan-bangunan yang sudah berumur itu sangat instagramable! Apalagi jika kamu termasuk orang yang suka berfoto bergaya vintage. Nah, setelah berfoto dan bersepeda, Teman BuLiBi bisa mencicipi jajanan di sekitar Taman Fatahillah. Banyak orang berjualan keliling maupun toko-toko makanan kecil di sepanjang jalan dan yang dijajakan pun bermacam-macam. Bisa nih untuk kamu coba! Kegiatan-kegiatan di atas dapat dilakukan di Kota Tua Jakarta pada hari biasa. Namun, jika kamu ingin berkunjung ke lebih banyak tempat, weekend merupakan saat yang tepat. Misalnya pada pagi hari kalian bisa berkunjung ke Museum Fatahillah, dilanjutkan dengan makan siang, lalu sore hari bermain dan berkeliling di sekitar Taman Fatahillah, dan terakhir ditutup dengan berkunjung ke Museum Wayang. Malam hari juga waktu yang tepat nongkrong di cafe maupun restoran yang berbeda dari tempat yang kamu datangi untuk makan siang. Bagaimana? Tempatnya menarik untuk dikunjungi kan? Yuk, ramai-ramai ke Kota Tua Jakarta! (c) BuLiBi - [Kontributor: Nadhirah | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel di atas? Silakan share ke media sosialmu! Baca juga artikel lainnya: Tempat Wisata di Jakarta Ibis Budget Jakarta Tanah Abang: Lokasi Strategis Untuk Transit Tips Liburan#1: Ke Negara Bebas Visa #bulibi #bukanliburanbiasa #itinerarykotatuajakarta #kotatuajakarta #kotatua #museumfatahillah #museumwayangjakarta Rekomendasi penginapan di Jakarta:
- Mampir dulu ke Tempat Wisata di Bogor Berikut Ini!
Bogor merupakan salah satu kota di Indonesia yang mempunyai tempat-tempat wisata unik dan luar biasa menakjubkan. Teman BuLiBi yang suka berpetualang di alam, mengunjungi tempat budaya, berkebun, berkemah, bermain olahraga ekstrim, atau mencoba makanan dan minuman di café dan restoran-restoran unik bersama orang terdekat, wajib mampir ke tempat wisata di Bogor berikut ini! Kota di Jawa Barat yang termasuk dataran tinggi ini udaranya sangat sejuk. Bagi orang-orang yang tinggal di kawasan cukup panas, berlibur ke Kota Bogor adalah tujuan yang tepat. Atau kalau kamu memang sudah tinggal di daerah yang sejuk bisa juga ke kota ini untuk mengeksplor hal baru yang mungkin belum pernah kamu temui di daerahmu. Masih belum yakin berkunjung ke Bogor? Kota ini merupakan kota terindah ketujuh di Indonesia menurut Culture Trip, lho! Tidak heran kan jika banyak wisatawan yang berkunjung ke sini? Tanpa berlama-lama lagi, yuk berkunjung ke Bogor! Tempat wisata di Bogor berikut ini bisa jadi list tempat yang kamu kunjungi saat berada di Kota Hujan! Berpetualang di alam? Kunjungi tempat wisata di Bogor yang ini! Kalau soal wisata alam tidak perlu ditanya lagi, Bogor punya berbagai tempat yang menarik, seperti curug, gunung, dan sebagainya. Salah satunya adalah Curug Cikuluwung di Cibitung Wetan, Kecamatan Pemijahan, Bogor. Sebelah kanan dan kiri air terjun terdapat tebing yang berwarna putih. Di tengah-tengahnya ada air jernih berwarna biru yang bentuknya menyerupai kolam. Curug Cikuluwung memiliki kedalaman yang berbeda-beda. Ada yang 50 meter, dan 2 tempat lainnya memiliki kedalaman 2-3 meter. Kamu yang kesana sendirian, sama teman-teman, atau keluarga bisa pilih mana yang kamu inginkan. Dikelilingi dengan tumbuhan-tumbuhan hijau di sekitarnya dan dengan air mengalir yang amat jernih, menjadi pesona tersendiri bagi Curug Balong Endah. Letaknya dekat dengan Curug Pangeran dan curug lainnya yang membuatmu dapat berkunjung ke beberapa air terjun jika ke sini. Selain curug, Gunung Pancar bisa menjadi tempat wisata di Bogor yang cocok untuk Teman BuLiBi kunjungi. Di gunung ini ada banyak spot foto, pemandian, bahkan spot bagi kalian yang mau camping. Mau Olahraga Ekstrim? Coba ke sini! Kalian suka paragliding atau rafting? Tempat wisata di Bogor punya semua. Untuk kamu yang mau mencoba bermain paragliding, saat ke Bogor jangan lupa untuk berkunjung ke Fly Indonesia Paragliding. Instruktur yang ada di sana telah memegang akreditasi dari German Gantole Federation atau DHV. Jadi, bagi kamu yang belum berpengalaman atau masih takut, tidak perlu khawatir lagi karena instrukturnya sudah sangat profesional! Kamu hobi rafting? Kunjungi Sungai Cisadane atau Kalibaru di Bogor! Selama kamu bermain arung jeram di Sungai Cisadane, Teman BuLiBi akan disuguhkan dengan pemandangan bukit maupun pohon-pohon hijau nan rindang. Tempat ini cocok untuk siapa saja, baik dari pemula maupun yang sudah berpengalaman main arung jeram. Lain halnya dengan Kalibaru, letaknya yang berada di tengah Kota Bogor membuatmu tak membutuhkan waktu lama untuk sampai di sini. Momen saat kamu bermain di sana akan menjadi momen yang tak terlupakan. Saat rafting di Kalibaru, kamu dapat melihat tebing dan pohon-pohon di sekitar sungai. Ingin Kemah? Bogor punya banyak tempat untuk kamu kunjungi! Ingin camping di Bogor? Taman Wisata Alam Gunung Pancar dan Bukit Alesano adalah tujuan yang tepat. Taman Wisata Gunung Pancar ini ada di Desa Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor atau biasa disebut dengan kawasan Sentul. Tempat ini dikelilingi oleh hutan pinus yang menyegarkan mata. Selain di Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Teman BuLiBi juga bisa camping di Bukit Alesano. Saat malam hari, di Bukit Alesano ini kamu bisa melihat bintang-bintang indah yang menghiasi gelapnya langit malam. Berkebun di Bogor? Tempat ini menarik untuk dikunjungi! Berkebun bisa jadi kegiatan yang menyenangkan saat berkunjung ke Kota Bogor. Teman BuLiBi dapat berkunjung ke Kuntum Farmfield dan Taman Buah Mekarsari. Di Kuntum Farmfield kamu bisa belajar menanam dan juga membeli bibit tanaman yang kalian lihat di sana. Nah, kalau di Taman Buah Mekarsari kamu bisa melihat berbagai macam buah, belajar menanam atau membeli tanaman yang kamu suka. Sudah tahu belum tentang budaya Jawa Barat? Yuk Intip suasana kampung budaya di Bogor! Bagi yang belum mengenal budaya Jawa Barat atau mau melihat secara langsung budayanya, bisa langsung berkunjung ke Kampung Budaya Sindang Barang di Bogor. Kampung Wisata Sindang Barang ini katanya sudah ada sejak abad ke 12 saat Kerajaan Sunda masih berdiri. Apa sih yang bisa kamu lihat di kampung budaya ini? Di sana kamu bisa melihat rumah adat, pertunjukkan budaya dan seni, bukit berundak., dan lain-lain. Selain melihat-lihat suasana kampung budaya, di sini kamu juga bisa merelaksasi diri dengan mencoba pijat menggunakan metode tradisional ala Kampung Sindang Barang. Di kampung budaya ini juga ada perpustakaan yang mengoleksi berbagai buku tentang Sunda, mulai dari budaya, sejarah maupun sastra Suku Sunda. Café dan restoran unik, tempat wisata di Bogor yang sayang jika dilewatkan Café dan restoran yang mengusung tema unik terbilang cukup banyak di Bogor. Seperti Janjian Coffee Roaster, Gudang Koleksi Antique & Food Showroom, Kopi Tuya, The Lake House dan Warung Nako. Kalau kamu mau ngobrol santai sambil melihat mural-mural yang unik kamu bisa berkunjung ke Janjian Coffee Roaster. Kalian yang menyukai barang antik dan ingin ke café yang bertema jaman dahulu, café Gudang Koleksi Antique & Food Showroom cocok untukmu. Untuk kamu yang mau minum kopi dengan nyaman dan ke café yang mengusung tema tropis dengan dinding dan hiasan yang berwarna-warni bisa berkunjung ke Kopi Tuya. Nah, bagi kamu yang berkunjung ke Bogor dan ingin makan di tengah kolam, langsung saja berkunjung ke The Lake House. Terakhir sekaligus dapat dibilang paling unik adalah Warung Nako. Meskipun namanya warung, cara pesan dan menunya beda dari warteg pada umumnya, Warung Nako ini memiliki desain interior dan eksterior yang sangat modern yang membuatmu serasa berada di restoran-restoran. Selain café maupun restoran yang sudah disebutkan, Bogor masih punya beragam café dan restoran lainnya yang unik sekaligus aesthetic. Misalnya Nicole’s Kitchen & Lounge, Lemongrass, Roofpark, dan lain sebagainya. Meski sekarang banyak tempat wisata yang ditutup karena adanya pandemi, Teman BuLiBi bisa ke sana di lain waktu. Kamu juga masih bisa memilih ingin pergi ke tempat wisata yang mana saja saat ke Bogor atau mengunjungi beberapa tempat wisata di Bogor lainnya. Contohnya adalah bermain outbond di Taman Wisata Matahari Puncak Outbound, berkunjung ke Taman Meksiko, atau melihat seni-seni modern di Ecoart Park Sentul City maupun wall art di Taman Corat-Coret. Selain itu, kamu juga bisa bermain olahraga panjat tebing di Bogor atau bahkan melihat keindahan keseluruhan kota di Kampung Salaka. Manapun tempat wisata di Bogor yang Teman BuLiBi pilih,. Kota Bogor selalu siap menyambut kedatangan kalian! (c) BuLiBi - [Kontributor: Nadhirah | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu! Baca juga artikel lainnya: Wajib Dikunjungi! Tempat Wisata di Jakarta Tips Liburan #2: Pentingnya Liburan Ala Orang Lokal Tips Liburan #1:: Ke Negara Bebas Visa #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #tempatwisatadibogor #bogor Rekomendasi penginapan di Bogor:
- 5 Food Festival Terbesar di Dunia
Dari Tiongkok ke Perancis, 5 Food Festival terbesar di dunia ini wajib untuk semua pecinta kuliner! Makanan memang selalu menggoda lidah para penikmatnya. Tak hanya dijadikan santapan, makanan juga seringkali dijadikan objek agar wisatawan berkunjung ke sebuah negara. Beberapa negara di dunia kerap mengadakan festival makanan untuk menarik wisatawan datang ke negaranya. Cara ini cukup efektif karena wisatawan tidak saja bisa mencicipi makanan yang disajikan, tetapi juga merasakan pengalaman yang tak terlupakan. Food festival terbesar di dunia bahkan menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh wisatawan. Saat traveling ke luar negeri, umumnya wisatawan akan mencoba makanan khas negara tersebut. Sensasi mencicipi makanan khas di tempatnya langsung sering dicari oleh banyak traveler. Teman BuLiBi tentu pernah ingin merasakan makan pizza di negaranya langsung atau sekedar melihat bagaimana pizza dibuat di negaranya. Berbeda dengan mencicipi makanannya saja, food festival terbesar di dunia justru menawarkan keseruan yang jauh lebih berkesan. Seperti halnya sebuah festival, festival makanan ini menarik orang untuk hadir di tempat yang sama dengan tujuan yang sama. Ada yang hanya mencoba makanan yang ditawarkan, ada pula yang hanya ingin melihat-lihat dan merasakan keseruan bersama ratusan bahkan ribuan orang di tempat yang sama. Kali ini, tim BuLiBi mengajak kamu mengenali 5 food festival terbesar di dunia yang pasti seru dan ingin didatangi. Moon Festival, Food Festival Terbesar di Dunia Versi Tiongkok Berpenduduk padat dan kaya akan budaya, negeri tirai bambu ini memiliki kebiasaan atau adat istiadat yang masih selalu dipegang hingga sekarang. Salah satunya adalah tidak melupakan leluhur dan memberikan seserahan pada dewa atau dewi yang dipercaya membawa berbagai keberuntungan. Nah, festival makanan yang dimiliki oleh Tiongkok juga tidak jauh-jauh dari hal ini. Food festival terbesar di dunia versi Tiongkok ini dikenal dengan Moon Festival atau juga disebut dengan Festival Musim Gugur. Festival ini biasanya diadakan pada bulan ke-8, hari ke-15 menurut kalender Tionghoa. Teman BuLiBi pasti sudah tahu bahwa orang-orang Cina mempercayai banyak dewa ataupun dewi. Moon Festival ini adalah perayaan yang dilakukan setiap tahun sebagai rasa syukur kepada Dewi Bulan atas panen yang dihasilkan. Ciri khas dari festival ini adalah kue bulan yang terbuat dari pasta bunga teratai dengan isian berupa kuning telur. Keseruan lain dari festival ini adalah lampion yang dibawa oleh anak-anak di jalanan. Penasaran? Yuk, coba saja datang ke Tiongkok saat festival ini berlangsung! Pahiyas Festival: Filipina Juga Masuk dalam Food Festival Terbesar di Dunia Food festival terbesar di dunia lainnya berasal dari Filipina. Tak mau hanya terkenal dengan wisata alamnya yang indah, Filipina juga menarik wisatawan melalui festival makanan yang dimilikinya. Festival ini berada di kota Lucban, Quezon yang berjarak kurang lebih 85km dari Manila. Festival tahunan yang diselenggarakan setiap tanggal 15 Mei ini dikenal dengan Festival Pahiyas. Pahiyas sendiri berasal dari kata “payas” yang berarti dekorasi atau mendekorasi. Berkunjung ke kota ini saat festival berlangsung, maka teman BuLiBi akan disuguhi dengan pemandangan rumah-rumah warga yang tak biasa karena didekorasi dengan unik. Cerita dibalik penyelenggaraan festival ini adalah kepercayaan penduduk di kota ini terhadap Saint Isidro de Labrador yang dianggap sebagai santo pelindung para petani di sana. Sebagai ucapan terima kasih kepada santo, maka penduduk mendekorasi rumahnya dari hasil pertanian dengan berbagai warna dan rupa. Penduduk lokal kota ini percaya bahwa dengan menjaga tradisi menghiasi rumah-rumah di masa panen ini, maka mereka akan selalu diberi keberuntungan. Kamu jadi tertarik kan berkunjung ke Filipina? Pizzafest, Italia: Food Festival Terbesar di Dunia yang Ditunggu-tunggu! Siapa yang tak kenal pizza? Makanan yang berasal dari Italia ini memang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Kamu tidak perlu jauh-jauh ke Italia untuk menikmati sepotong pizza karena di kota tempat kamu tinggal pasti sudah ada berbagai jenis kedai pizza. Tapi, teman BuLiBi tentu penasaran bagaimana rasanya mencicipi pizza langsung di negaranya kan? Italia punya festival makanan yang dikenal dengan Pizzafest. Festival ini diselenggarakan pada bulan September selama lima hingga tujuh hari. Food festival terbesar di dunia ini wajib kamu datangi apalagi jika kamu pecinta pizza. Sebetulnya, festival ini adalah ajang kompetisi pembuat pizza lokal yang ada di Italia. Tak hanya melihat keseruan koki-koki berlomba membuat pizza, kamu juga bisa mencicipi berbagai jenis pizza sepuasnya lho. Festival didesain dengan menghidangkan pizza-pizza hasil buatan koki di atas meja-meja yang telah disediakan. Namanya juga lomba, di akhir festival akan diumumkan koki dengan sajian pizza terbaik. Tak mau ketinggalan menikmati pizza sepuasnya? Coba saja atur liburanmu ke Italia saat festival ini berlangsung. Food Festival Terbesar di Dunia ada di Singapura Meskipun termasuk negara dengan luas wilayah yang cukup kecil, Singapura memang selalu punya acara untuk menarik perhatian wisatawan ke negaranya. Melalui festival makanan, Singapura mampu mendatangkan traveler dari berbagai negara. Untuk itu, teman BuLiBi yang ingin merasakan keseruan food festival terbesar di dunia cukup berkunjung ke Singapura saja. Festival makanan ini dikenal dengan nama Savour. Sebagai negara dengan multikultur, makanan yang ditawarkan pada festival ini tentunya juga sangat beragam. Jadi, sangat wajar jika ada lebih dari 50 hidangan disajikan dalam festival ini. Festival makanan ini merupakan acara tahunan terbesar di Singapura. Walaupun tema yang diangkat setiap tahunnya berbeda, namun berkunjung ke festival ini tetap saja akan mengundang selera makan teman BuLiBi. Festival makanan ini biasanya diselenggarakan pada bulan Juli setiap tahunnya. Jika kamu berencana ke Singapura pada bulan Juli, BuLiBi menyarankan agar kamu memasukan festival ini ke dalam itinerary-mu. Pastikan juga kamu mengecek tanggal festival sebelum membeli tiket pesawat ya. Menton Lemon Festival: Food Festival Terbesar di Dunia Milik Perancis Seperti halnya negara-negara lain yang memiliki festival makanan, Perancis memiliki buah lemon sebagai festival makanan di negaranya. Food festival terbesar di dunia punya Perancis ini diadakan di kota Menton yang memang dikenal sebagai produsen utama lemon. Teman BuLiBi jangan kaget jika mendengar ada ratusan ton buah lemon dan jeruk, serta puluhan petugas yang disiapkan untuk festival ini ya. Pasalnya, festival yang diadakan setiap tahun pada bulan Februari hingga Maret ini merupakan festival yang akan memamerkan berbagai macam patung yang terbuat dari lemon dan jeruk. Festival yang sudah diadakan sejak tahun 1929 ini menarik wisatawan berkunjung ke kota Menton karena keunikan patung-patungnya. Konsep yang berbeda setiap tahunnya tentu akan menghasilkan patung-patung yang berbeda pula, sehingga wajar jika festival ini tidak pernah sepi pengunjung dari berbagai negara. Penasaran kan bagaimana lemon dan jeruk ini bisa dijadikan patung? Coba saja teman BuLiBi kunjungi festival ini saat ke Perancis nanti ya. Sebetulnya, ada banyak sekali festival makanan yang diselenggarakan di seluruh dunia untuk menarik wisatawan. Cara ini tidak hanya sebagai ajang promosi wisata, tetapi teman BuLiBi jadi bisa mencicipi makanan khas suatu negara dengan suasana berbeda. Nah, seperti yang BuLiBi sudah sampaikan, kamu tidak perlu jauh-jauh ke Tiongkok atau bahkan Eropa untuk merasakan suasana food festival terbesar di dunia. Kamu bisa mencobanya dengan cukup mengunjungi Singapura atau Filipina. Festival makanan yang ada di Singapura dan Filipina ini bisa jadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin merasakan suasana festival terbesar di dunia dengan budget yang terbatas. Mencicipi dan melihat langsung festival makanan di negaranya pasti menambah keseruan liburanmu. Yuk, tulis daftar festival yang ingin kamu kunjungi nantinya! © BuLiBi – [Kontributor: Yeyen P.] Terima kasih sudah membaca artikel ini. Ingin teman-temanmu baca juga? Jangan lupa untuk share di social mediamu ya! Baca juga: Wisata Kuliner Vietnam di 5 Restoran di Da Nang Yang Terbaik Apa Itu Chicharron Kolombia? Tips Liburan #4: Cari Makanan Halal Di Luar Negeri #bulibi #bukanliburanbiasa #foodfestivalterbesardidunia #foodfestival
- Simak Tips Liburan ke Jogja Berikut Untuk Liburan yang Lebih Seru!
Bekali diri dengan tips liburan ke Jogja sebelum berangkat. Kami punya ulasan lengkapnya di sini! Jadwal liburan sudah di tangan. Pilihan liburan kali ini adalah salah satu kota yang selalu menarik untuk dikunjungi, yaitu Jogja. Membayangkan hiruk pikuk Malioboro yang selalu ramai baik pagi maupun malam, seperti a place that never sleeps versi Jogja. Salah satu dari banyak momen sederhana yang selalu buat kita kangen Jogja. Suasana kota yang hangat dan keramahan penduduk sekitar selalu menjadi daya tarik Jogja yang membuat pengunjung ingin kembali mengunjungi kota pelajar tersebut. Jogja juga memiliki segudang tempat wisata yang selalu memberikan inovasi baru, yang bikin kita selalu pengen balik lagi untuk mencoba berbagai aktivitas dan tempat wisata lainnya. Sebelum kembali memulai jelajah kota pelajar ini, Teman BuLiBi perlu membaca tips liburan ke Jogja, nih! Baik itu baru pertama kali menelusuri Jogja, atau mungkin butuh pencerahan supaya perjalanan berikutnya lebih menyenangkan. Yuk, sebelum kita nikmati bersama suasana Jogja seperti lirik lagu Yogyakarta yang dinyanyikan oleh, Kla Project, mari kita simak beberapa tips liburan ke Jogja berikut ini! 1. Datang ke Jogja pas ada event tahunan? Lebih asik! Apabila kamu belum menentukan tanggal dan tempat yang akan dikunjungi ketika hendak berkunjung ke Jogja, salah satu tips liburan ke Jogja yang dapat dilakukan adalah mengecek acara tahunan yang biasa berlangsung di Jogja. Banyak annual event yang diselenggarakan di Jogja dan dapat menjadi tips apabila kamu belum menyusun itinerary liburan. Beberapa acara yang diselenggarakan tahunan di Jogja salah satunya adalah pameran seni tahunan berskala internasional Artjog yang biasanya dilaksanakan sekitar pertengahan tahun. Bergeser sedikit ke wilayah Candi Borobudur, biasanya banyak pengunjung datang ke Jogja mendekati Waisak dikarenakan ingin menyaksikan langsung acara peringatan Waisak di Candi Borobudur. Acara tahunan bertema live music juga banyak diadakan di Jogja, beberapa diantaranya seperti seperti Prambanan Jazz Festival dan Ngayogjazz. Selain musik, Jogja sendiri memiliki beberapa acara tahunan berkaitan dengan seni budaya lainnya seperti Jogja Gamelan Festival, Jogja International Street Performance, dan Festival Budaya Tionghoa Jogjakarta. Informasi ini dapat ditemukan pada web resmi masing-masing acara atau media sosial seputar informasi seputar acara di Jogja. 2. Jogja luas sekali, jadi jangan lupa untuk mapping liburanmu! Jogjakarta merupakan sebuah provinsi yang sangat luas dan terbagi menjadi beberapa wilayah dengan berbagai tempat wisata.. Bahkan ada beberapa tempat wisata yang sesungguhnya sudah bukan berada di wilayah Jogja lagi, misalnya Candi Borobudur, Gereja Ayam (Bukit Rhema), ataupun wisata alam Gunung Merapi, namun sangat memungkinkan untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata tersebut mengingat jarak yang masih dapat ditempuh dari Jogja. Hal ini kemudian menjadi tips bagus yaitu membuat itinerary searah guna mengetahui jarak antara satu tempat wisata ke tempat wisata lain karena kemungkinan perbedaan jarak yang jauh. Terlebih, apabila ingin berlibur ke Jogja bersama teman-teman atau saudara dan masing-masing memiliki tempat wisata impian, pembuatan itinerary dapat menjadi tips liburan yang efektif. Selain untuk menghemat ongkos, Teman BuLiBi dapat hemat waktu pula. Pembuatan itinerary dapat berdasarkan wilayah, misalnya hari kedua berkunjung ke tempat wisata paling jauh terlebih dahulu, seperti berkunjung ke tempat-tempat yang berada di perbatasan dengan Jogjakarta misalnya Bukit Rhema atau Candi Borobudur. Selain jarak yang jauh, tempat wisata yang aksesnya paling challenging, seperti ke pantai yang berlokasi di daerah Gunung Kidul biasanya masih memiliki akses yang sulit untuk mencapai lokasi. Di hari pertama atau terakhir, itinerary yang tidak terlalu berat dapat dilakukan seperti berkeliling pusat kota dan mencoba kuliner khas Jogja. 3. Liburan ke Jogja tanpa supir? Mempelajari arah mata angin dapat membantumu! Berencana liburan ke Jogja sendirian atau bersama teman dan keluarga tanpa bantuan supir? Atau mungkin pada saat tertentu ketika menggunakan jasa transportasi online, supir belum mengetahui rute jalan menuju tempat wisata secara pasti? Hal ini menjadi tips liburan berikutnya yaitu mempelajari arah mata angin! Teknologi sudah tidak dapat dipungkiri memang memiliki kemajuan yang sangat tinggi. Namun, ada kalanya wisatawan memang butuh bertanya pada warga sekitar, terlebih ketika kondisi tidak memungkinkan seperti nyasar atau baterai smartphone habis dan tidak dapat melakukan charging perangkat pada kondisi tersebut, menghafal arah mata angin dapat menjadi solusi yang tepat. Biasanya, penduduk sekitar Jogja atau bahkan Jawa Tengah dan sekitarnya, menggunakan arah mata angin untuk memberi tahu arah jalan. Contoh penggunaan mata angin ini diantaranya: Stasiun Tugu berada di selatan Malioboro, lokasi Gunung Merapi ada di utara Jogja, dan Pasar Beringharjo ada di utara Malioboro. 4. Ingin Mencoba Kuliner Legendaris Jogja? Jangan Lupa Bangun Lebih Pagi! Tidak sedikit kuliner legendaris di Jogja yang hanya buka ketika pagi hari, bahkan ada beberapa tempat yang buka sehabis subuh. Hal ini kemudian menjadi tips liburan khususnya untuk yang bepergian ke Jogja buat kulineran, jangan lupa untuk bangun lebih pagi! Untungnya, beberapa hidangan ini dapat ditemukan di tengah kota dengan jarak yang tidak terlalu jauh satu dengan yang lain. Beberapa kuliner kaki lima yang legendaris di Jogja diantaranya adalah Lupis Mbah Satinem, Gudeg Mbah Lindu, Jenang Lempuyangan Bu Gesti, dan Wedang Tahu Bu Sukardi. Lupis Mbah Satinem dan Gudeg Mbah Lindu bahkan sudah masuk seri dokumenter Street Food episode Yogyakarta yang ada di Netflix, lho! Lupis Mbah Satinem dan Wedang Tahu Bu Sukardi jaraknya tidak terlalu jauh, Wedang Tahu Bu Sukardi berada di Jalan Kranggan dan Lupis Mbah Satinem berada di Jalan Bumijo. Gudeg Mbah Lindu berada di Jalan Sosrowijayan, disarankan untuk datang lebih pagi karena jam 9-10 pagi biasanya sudah habis. Sedangkan Jenang Lempuyangan berada di Pasar Lempuyangan, biasanya mulai buka pukul 8 pagi sampai habis. Mungkin dapat menjadi tips liburan ke Jogja lainnya apabila kamu berkunjung lebih dari satu hari, dapat melakukan wisata kuliner pagi ini di hari yang berbeda-beda, dapat disesuaikan dengan rute perjalanan lainnya. Nah, itu tadi merupakan beberapa tips liburan ke Jogja yang bisa kamu ikuti. Jangan lupa untuk cek annual event apa saja yang sedang ada di Jogja karena bisa saja ada acara menarik yang sedang berlangsung dan mungkin bisa melengkapi itinerary liburanmu. Selain itu jangan lupa juga untuk membuat list tempat wisata dan aktivitas yang akan kamu lakukan agar liburan menjadi lebih well organized. Kuliner Jogja terlalu sayang untuk dilewatkan! Jangan lupa bangun dari pagi dan jelajahi kuliner legendaris sekitar sembari memulai harimu di Jogja. Pelajari pula arah mata angin just in case kamu perlu berinteraksi dengan warga sekitar dan bertanya seputar arah. Sudah siap, untuk menjelajah Jogja untuk pertama kalinya ataupun kembali menikmati keindahan kota gudeg ini? (c) BuLiBi - [Kontributor: Amanda | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu! Baca artikel lainnya: Trava House: Penginapan Murah di Jogja yang Instagramable Keindahan Taman Sari Keraton Wisata Air Bersejarah di Yogyakarta Ini Kegiatan Seru yang Bisa Dijajal di Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburankejogja #jogjakarta #wisatakulinerjogja #tipsliburan Rekomendasi penginapan di Jogja: